• Photo :
        • Source : Republika,
        Source : Republika

      Kelima, berjanji menjaga seseorang atau harta atau rahasia, namun mengkhianatinya. 

      Sedangkan seorang Muslim dalam menjauhi akhlak ini adalah demi menaati Allah dan Rasulullah SAW. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam Alquran Surah Al-Ahzab ayat 58.

      Allah berfirman, "Walladzina yu"dzuna al-mukminina wal-mukminaati bighairi maaktasabuu faqadihtamaluu buhtanan wa itsman mubinan,".

      Yang artinya, "Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang Mukmin dan Mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata,". 

      Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW pernah menegur seorang pedagang yang berupaya untuk melakukan penipuan. Saat itu Rasulullah tengah melewati onggokan makanan di dalam karung besar, beliau memasukkan tangan ke dalamnya kemudian jari-jari beliau menyentuh benda basah. 

      Nabi pun bertanya, "Apa ini, wahai penjual makanan?". Si penjual itu menjawab, "Terkena hujan, ya Rasulullah,". 

      Nabi kemudian menasihati, "Afala ja"alathu fauqa at-tha"am kay yarahunnas? Man ghassya falaysa minniy,". Yang artinya, "Kenapa tidak kamu letakkan di bagian atas makanan sehingga orang-orang dapat melihatnya? Barang siapa yang menipu, maka ia bukan termasuk golonganku,?". 

      Berita Terkait :

      Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.

  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan