Sahijab Update – Ketika hati keras, maka menjadi sangat sulit dan berat untuk beribadah kepada Allah Ta'ala. Bahkan sholat fardhu yang hanya lima waktu saja, akan terasa sangat sulit untuk kita kerjakan. Dan semakin kita membiarkan kebiasaan yang membuat hati keras, akan semakin sulit jadinya.
Tidak hanya saat sholat saja, ketika ayat-ayat Alquran dibacakan, Anda tidak akan tersentuh untuk mendengarkannya. Tidak ada yang menyentuh hati kita. Rasanya tidak ingin menangis melihat saudara-saudara kita tertimpa musibah di belahan dunia lainnya, atau bahkan tetangga kita.
Dan jika kita membiarkan hati kita dalam keadaan ini cukup lama, segera mungkin mati, dan semoga Allah menyelamatkan kita dari bencana seperti itu. Berikut adalah beberapa hal yang mengeraskan hati seperti dikutip Sahijab dari laman About Islam:
Saat kita melakukan dosa, baik itu kecil maupun besar, maka hati akan tertutup bintik hitam. Semakin banyak dilakukan, maka akan bisa tertutup oleh dosa-dosa tersebut. Dan saat kita melakukan dosa, segera beristigfar dan menjauhkan diri darinya.
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh apabila seorang hamba melakukan dosa, maka akan ditulis dalam hatinya sebuah titik hitam, kemudian jika melakukan dosa (kembali) maka akan ditulis dalam hatinya sebuah titik hitam, sampai (hatinya) tersisa menjadi hati hitam selamanya, ia tidak akan mengetahui kebenaran, ia juga tidak akan ingkar pada kemungkaran.”
Semakin banyak dosa yang dilakukan, semakin keras hati, dan semakin sulit rasanya untuk berhenti. Kita harus segera bertobat, dan berdoa memohon petunjuk kepada Allah Ta'ala.
Kepribadian Muslim adalah easy going. Kita bukanlah orang yang mudah murung yang selalu cemberut pada orang lain. Kita juga disunnahkan untuk tersenyum kepada siapapun. Bahkan kita diperbolehkan tertawa dan bercanda, tetapi jangan berlebihan.
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati."
Terlalu banyak bicara sangat tidak dianjurkan, terlebih jika dilakukan dengan menyebut nama orang lain yang tidak ada di hadapan kita seperti bergosip.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sedikitlah bicara kecuali dengan berdzikir. Sebab, banyak bicara hanya akan mengeraskan hati."
Mungkin hal berikutnya akan mengejutkan Anda, karena makan berlebihan ternyata memengaruhi hati kita.
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang mukmin makan dalam satu usus (puas dengan sedikit makanan), dan seorang kafir (kafir) atau orang munafik makan dalam tujuh usus (makan terlalu banyak)." (Al Bukhori)
Ketika perut kita bekerja berlebihan, sulit untuk berkonsentrasi pada hati kita. Terlalu banyak makan melemahkan metabolisme tubuh, membuat malas dan merupakan awal dari berbagai macam penyakit fisik.
Allah Ta'ala berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barangsiapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi." ( 63:9 )
Harta dan anak-anak adalah dua pengalih perhatian yang paling ampuh bagi manusia, dan itulah sebabnya Allah Ta'ala menetapkannya dalam ayat di atas. Faktanya, segala sesuatu dalam hidup ini yang cenderung mengalihkan perhatian kita dan menyibukkan pikiran yang akan menjauhkan kita dari Allah Ta'ala.
Amalan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, selain yang wajib, adalah cara terbaik untuk mencapai keridhaan Allah. Tidak ada seorang pun di antara kita yang lebih mengenal Allah selain Nabi, dan cara dia menyembah Allah adalah cara terbaik.
Meninggalkan sunnah merupakan tanda kurangnya antusiasme kita untuk menyenangkan Allah, dan kurangnya cinta untuk Nabi. Allah berfirman, "Berlombalah menuju ampunan dari Tuhanmu." ( 57:21 )
Semoga hati kita selalu dilembutkan dan dimudahkan dalam beribadah kepada Allah Ta'ala.