Sahijab Update – Pada Piala Dunia 2022 masih berlangsung di Qatar, dan Maroko meraih kesuksesan yang cukup dramatis dengan mengalahkan Spanyol. Maroko pun melaju ke babak perempat final untuk pertama kalinya dalam sejarah sepakbola.
Tapi, Maroko bukanlah negara mayoritas Muslim pertama atau satu-satunya yang membuat pencapaian luar biasa ini. Negara-negara Muslim lainnya, dalam sejarah Piala Dunia, berhasil tidak hanya melewati babak penyisihan grup, tetapi juga meninggalkan rekor yang mengesankan. Berikut di antaranya dikutip Sahijab dari laman About Islam.
Maroko pernah membuat sejarah pada tahun 1986 dengan menjadi negara Muslim pertama yang lolos ke babak sistem gugur, bahkan memuncaki grup mereka di Meksiko. Namun, mereka kemudian kalah 0-1 dari Jerman Barat di babak berikutnya.
Arab Saudi ambil bagian dalam Piala Dunia 1994 dan meraih sukses besar dengan mencapai babak sistem gugur. Meskipun Arab Saudi mengambil bagian dalam lima Piala Dunia lagi setelah itu, tapi tidak pernah melewati babak penyisihan grup. Salah satu pemainnya, Said Al-Oweiran mencetak gol indah yang masih dianggap sebagai salah satu gol terbaik di Piala Dunia.
Nigeria mengambil bagian dalam Piala Dunia sepak bola untuk pertama kalinya pada tahun 1994, dan mencapai babak 16 besar. Nigeria hanya berjarak beberapa menit untuk membuat sejarah dan lolos ke perempat final, namun akhirnya kalah 1-2 dari Italia. Mereka mengulangi kesuksesan ini pada tahun 1998, lolos ke babak sistem gugur dan Piala Dunia 2014, tetapi tidak pernah melewati tahap tersebut.
Turki tampil di final Piala Dunia dalam dua kesempatan: 1954 dan 2002. Piala Dunia Jepang-Korea Selatan 2002 adalah pencapaian terbaik Turki, ketika mereka finis ketiga hanya di belakang Brasil dan Jerman.
Senegal lolos ke Piala Dunia dalam tiga kesempatan. Prestasi terbaik mereka adalah pada tahun 2002 di mana mereka mencapai perempat final. Di Qatar 2022, Senegal mencapai babak 16 besar namun dikalahkan oleh Inggris 3-0
Aljazair tampil di final Piala Dunia FIFA sebanyak empat kali pada tahun 1982, 1986, 2010 dan 2014. Mereka pernah lolos ke babak sistem gugur, mencapai babak 16 besar pada tahun 2014 sebelum kalah dari Jerman.
32 tahun sebelumnya, Aljazair tersingkir setelah mereka hampir lolos ke putaran kedua Piala Dunia 1982, mengalahkan Jerman Barat dan Cile. Namun, pertandingan kontroversial antara tim Jerman dan Austria dikritik keras, karena pertandingan tersebut dipercaya untuk menyingkirkan Aljazair dan dikenal sebagai "Aib di Gijon".