Jeihan Firas menambahkan bahwa desain koleksi terbaru Cekhas difokuskan pada keversatilan. "Koleksi tas kami memiliki ukuran yang cukup besar dan desain yang dapat digunakan baik untuk keperluan kantor maupun travelling," jelas Jeihan.
Pada IFW 2025, Cekhas membuat debutnya dengan membuka booth eksklusif. Meskipun belum tampil di runway, kehadiran mereka menjadi penanda penting sejak pertama kali memasuki dunia mode pada 2018. Di balik setiap karya, ada kisah pemberdayaan para pengrajin di Cibaduyut, yang dikenal sebagai pusat industri sepatu lokal.
Marketing Komunikasi Cekhas, Shani, mengungkapkan bahwa perusahaan ini berkomitmen untuk mendekatkan diri pada konsumen. "Kami ingin tiap karya kami terasa dekat, bukan hanya karena desain yang cocok untuk wanita aktif, tapi juga karena mereka tahu siapa pembuatnya," ujarnya.
Mengenai rencana masa depan, Syifa Kusuma Dewi dan Jeihan Firas mengaku tidak menutup kemungkinan untuk berkolaborasi dengan influencer kondang. "Era kolaborasi sangat penting bagi kami, dan kami berharap dapat menghadirkan lebih banyak inovasi melalui kerja sama ini," tutup Jeihan.
Cekhas terus berproses dan berupaya memperjuangkan nilai-nilai lokalitas di tengah arus tren global. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Cekhas dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi industri mode Indonesia.