• Photo :
        • Source : Republika,
        Source : Republika

      REPUBLIKA.CO.ID, Niat menjadi hal penting dalam langkah seorang mukmin. Dalam setiap aktivitasnya, seorang mukmin wajib mengorientasikan niatnya kepada Allah SWT. Hanya Allah yang dapat memberikan balasan kebaikan dari se tiap amal yang dikerjakan. 

      Menurut Habib Novel Alaydrus, di antara amal yang dikerjakan seorang mukmin dengan tujuan karena Allah adalah ketika seorang mukmin mengerjakan amal tersebut berharap mendapatkan ridha Allah, mendapatkan cinta Rasulullah, berharap surga, dan selamat dari siksa api neraka.

      Baca Juga: Semua Amalan Tergantung Niat

      Meluruskan niat harus dilakukan seorang mukmin dalam setiap perbuatan, termasuk dalam bekerja mencari rezeki. Habib Novel menjelaskan, dalam bekerja, seorang mukmin harus berniat untuk ibadah karena Allah. Seorang mukmin yang dalam bekerja berniat se mata-mata karena Allah, mencari pahala dan sarana mendatangkan rezeki dari Allah akan hidup jauh lebih berkah, bahagia, dan tenang. 

      Pimpinan Majelis Ar Raudhah itu menuturkan, orang seperti tersebut hanya akan berharap balasan rezeki dan pahala dari Allah. "Kalau cari pahala dari Allah, kerja sebagai sarana mendatangkan rezeki dari Allah, gaji tak cair kamu akan tenang-tenang saja. Sekarang akidah kita rusak, kita merasa bahwa rezeki itu karena usaha dan kerja kita," kata Habib Novel saat mengisi kajian di Masjid Raya Bintaro Jaya, Jakarta, belum lama ini. sebagaimana dikutip dari Harian Republika. 

      Dia menjelaskan, rezeki merupakan kewenangan mutlak Allah. Ketika seorang hamba sudah opti mal berjuang, dia menyerahkan hasilnya kepada Allah. Karena itu, Habib Novel meminta kepada jamaah untuk tidak membatasi rezeki dengan gaji dan fasilitas yang diberikan perusahaan. "Kalau sudah bekerja, yakin Allah ngasih. Caranya terserah Allah. Karena itu, niat mukmin harus kuat," tutur Habib Novel. 

      Menurut Habib Novel, banyak orang masih berkeyakinan perolehan rezeki karena hasil usaha sendiri. Mereka mengesampingkan iman untuk meyakini hanya Allah pemberi rezeki. Karena itu, menurut Habib Novel, orang yang tidak mengutamakan Allah dalam niatnya bekerja akan mengalami kekecewaan, bahkan depresi saat mendapati upah yang diperoleh dari tempatnya bekerja tidak sesuai dengan harapan. Kendati memperoleh materi berlimpah, Habib Novel menjelaskan, orang tersebut akan tetap merasa kurang dan susah dalam hidupnya karena tidak menggantungkan segala sesuatu kepada Allah SWT.

      Berita Terkait :

      Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.

  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan