REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Salma al-Najjar (15 tahun), petugas pom bensin perempuan di Jalur Gaza, melihat pekerjaan paruh waktunya sebagai pengisi tangki pelanggan dengan visi besar. Ia adalah wanita pelopor yang bekerja di sebuah pompa bensin di Jalur Gaza, Palestina.
Mengenakan rompi oranye-hitam dan bersiap untuk kendaraan berikutnya, Najjar mengatakan dia ingin mendukung wanita Palestina dan menunjukkan mereka dapat melakukan apa pun yang mereka inginkan. Hal ini terlepas dari kritik yang mereka hadapi.
Pekerjaan petugas pompa mungkin menghadapi kepunahan di sebagian besar negara dunia, namun warga Palestina masih lebih suka meminta tenaga profesional yang dibayar untuk mengisi tangki mereka. Ketika bos sebuah pompa bensin di Khan Yunis di Gaza selatan memberi tahu dia telah dipekerjakan, Najjar mengatakan dia terkejut sekaligus bahagia.
Baca Juga: Palestina Cetak Penghafal Alquran di Tengah Pandemi
“Mengapa tidak menjadi wanita pertama yang melakukan pekerjaan ini dan menantang tradisi dalam masyarakat konservatif kita,” kata Najjar seraya menambahkan dia didorong oleh keluarganya, dilansir dari Al Arabiya, Rabu (25/11).
Selain menjadi pionir perempuan di Gaza, Najjar mengatakan dirinya juga mewakili kaum muda. “Saya masih muda tapi bukan anak kecil. Saya ingin membuktikan yang penting bukanlah usia, melainkan keterampilan," katanya.
Bos Najjar, Mohammed al-Agha mengatakan dia lebih dari bersedia mempekerjakan seorang wanita. “Saya seorang pengusaha dan saya mendukung semua gadis dan wanita yang ingin mencapai impian mereka,” kata Agha.
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.