Sahijab – Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa setidaknya 20 vaksin corona virus saat ini sedang dalam pengembangan. Pengembangan dipercepat untuk penyembuhan global.
Salah satu yang dilakukan adalah melakukan uji coba vaksin pertama pada manusia. Hal itu dilakukan oleh firma biotek Moderna yang berbasis di Boston. Saat ini proses pengujian tersebut sudah berlangsung.
"Beranjak dari bahkan tidak mengetahui bahwa virus ini ada di luar sana, yang kemudian kami identifikasi sebagai penyebab infeksi di China pada Januari. Dalam kapasitas apa pun, untuk memiliki vaksin yang sebenarnya, kami belum pernah memulai uji klinis hanya dalam waktu sekitar dua bulan. Dan ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata Dr Lisa Jackson, penyelidik Kaiser Permanente yang memimpin percobaan manusia pertama.
Dikutip dari Al Jazeera, proses menemukan vaksin dengan kecepatan luar biasa ini sebagian besar berkat upaya China, yang sejak awal mengurutkan bahan genetik virus yang menyebabkan COVID-19.
China membagikan informasi itu pada awal Januari, memungkinkan para peneliti di seluruh dunia untuk mereplikasi virus dan mempelajari bagaimana virus itu menyerang sel manusia dan menginfeksi manusia.
Jennifer Haller adalah orang pertama yang disuntik dengan vaksin percobaan. "Semua orang merasa sangat tidak berdaya saat ini," kata Haller.
"Dan saya menyadari bahwa ada sesuatu yang bisa saya lakukan untuk membantu, dan saya senang berada di sini," ujarnya menambahkan.