Dalam Satu Bulan, 7 Warga Desa di Brunei Jadi Mualaf

REPUBLIKA.CO.ID, BELAIT – Berpindah agama menjadi Muslim nyaris setiap hari terjadi di Brunei. Negeri kecil dengan kesejahteraan yang kabarnya sangat baik tersebut begitu sering mengabarkan rakyatnya menjadi mualaf. 

Diberitakan oleh Borneo Bulletin, Senin, 25 Januari 2021, pada Sabtu, 23 Januari 2021 kemarin, lima orang di kabupaten Belait, Brunei Darussalam, menyatakan memeluk Islam.  Acara pengucapan dua kalimat syahadat itu disaksikan di Islamic Dakwah Center, Cabang Kabupaten Belait.

Acara persaksian kalimat syahadat yang pertama dilakukan untuk seorang warga etnis Bidayoh, bernama Rosita Anak Andrew Sungkoi, seorang perempuan berusia 28 tahun.  Pengucapan ini disaksikan oleh Asisten Unit Dakwah, Hajah Salimah binti Haji Hassan.  Setelah resmi mengucapkan dua kalimat Syahadat, Rosita Anak Andrew Sungkoi  berganti nama menjadi Aaira Rosita binti Abdullah Andrew Sungkoi.

Berikutnya setelah Aaira Rosita, ada juga mahasiswi dari Institute of Brunei Technical Education (IBTE) bernama Vinodhini Veloo.  Perempuan muda ini juga mengikrarkan kalimat syahadat pada hari yang sama. Etnis India tersebut memilih menganut agama Islam dan  menganti nama menjadi Nur Viviana binti Abdullah.

Setelah itu, Islamic Centre juga mengislamkan tiga anggota keluarga asal Thailand yang juga tinggal di distrik tersebut. Mereka adalah  Sudarat Toju (52), Netchanok Tojui (17), dan Napatrapee Jindaperm (45). Setelah bersyahadat, masing-masing kemudian memilih nama Muslim dan berganti menjadi Khadijah binti Abdullah, Nur Nailah Adira binti Abdullah, dan Aisyah binti Abdullah.

Plt Kepala Kampus Satelit IBTE, Suhaimi bin Haji Abdul Wahab, berperan sebagai tamu kehormatan yang menyaksikan acara tersebut. Hadir pula Ketua Unit Dakwah Kecamatan Belait Zikrinaidah binti Haji Mat Dikir. 

Meski tahun 2021 baru berjalan satu bulan lamanya, namun Pusat Dakwah Islam tersebut telah mencatat tujuh orang yang menjadi mualaf di Kabupaten Belait.