Sahijab – AS menjadi negara pertama yang mencatat 2.000 kematian akibat virus Corona dalam satu hari. Jumlah orang yang terinfeksi virus Corona di AS juga telah melampaui lebih dari 500.000 orang.
Menurut data yang dikumpulkan oleh para peneliti di Universitas Johns Hopkins, pada hari Jumat, 10 April 2020, 2.108 warga AS kehilangan nyawanya akibat virus ini.
Dikutip dari Bussiness Insider, pekan ini adalah pekan terberat buat AS. Sejak Senin, 6 April 2020 hingga Sabtu, 11 April 2020, lebih dari 8.000 warga AS dilaporkan meregang nyawa. Angka ini dikabarkan jauh lebih besar dibandingkan mereka yang tewas akibat perang di Afghanistan dan Irak dalam periode yang sama.
Baca juga: Lima Negara dengan Kematian Tertinggi Akibat Virus Corona
Hingga Sabtu pagi, 11 April 2020, jumlah korban tewas akibat virus Corona di AS telah mencapai 19.827 kasus. Angka ini telah melampaui angka kematian di Italia yang mencapai 19,468 kasus.
Meski angka kematian dan jumlah yang terinfeksi sangat tinggi, namun para ahli kesehatan di AS memberikan kabar gembira dengan melaporkan bahwa jumlah kasus baru per hari mulai menunjukkan pengurangan yang signifikan.
Namun sejumlah pejabat lain yakin krisis belum berlalu karena belum mencapai puncaknya.
“Meskipun mereka sangat membesarkan hati, kami belum mencapai puncaknya,” ujar Dr. Deborah Birx, Direktur Respon Coronavirus Gedung Putih, mengomentari tentang pengurangan kasus baru pada hari Jumat, 10 April 2020.