Sahijab – Pandemi Covid-19 belum jelas kapan akan berakhir. Tapi kelelahan dan tak nyaman di masa pandemi Corona tak hanya dirasakan oleh petugas medis. Sejumlah petugas pemakaman jenazah Covid-19 juga merasakan hal yang sama.
Bagaimana pun juga, petugas pemakaman jenazah pasien Covid-19 adalah garda terakhir dalam penanganan pasien. Tapi kerja mereka jarang terekspos oleh masyarakat. Padahal beban kerja mereka juga terus meningkat.
Hal ini di akui oleh Imang Maulana, salah satu petugas pemakaman jenazah pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur. Imang menuturkan, ia bersama 161 orang lainnya yang menjadi petugas pemakaman Covid-19 sangat melelahkan. Sebab, ia harus bekerja dengan tetap menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan jam kerja yang bertambah.
"Kami sebagai garda terakhir jarang terekspos, kami sangat kelelahan. Andai saja masyarakat bisa merasakannya," ujar Imang Maulana kepada VIVAnews, Jumat 17 April 2020, dan dikutip Sahijab.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin Minta Warga Jangan Tolak Jenazah Covid-19
Ia juga menceritakan saat jenazah pertama pasien Covid 19 datang ke TPU Pondok Ranggon pada tanggal 16 Maret 2020, petugas pemakaman merasan takut luar bisa. Sebab banyak cerita buruk tentang jenazah korban Covid 19. Imang juga ingat, bagaimana ia melaksanakan pemakaman pada malam hari.
"Saya inget betul pada saat itu pukul 21.30 WIB. Jenazah korban Covid 19 datang, harus dimakamkan malam itu juga. Saat itu kondisinya lagi hujan dan jalan ke lokasi pemakaman licin," cerita Imang.