Sahijab – Melalui sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of American Heart Association, para peneliti menemukan bahwa individu yang secara konsisten mengalami tingkat stres tinggi lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi, obesitas, dan faktor risiko kardiometabolik lainnya.
Penelitian ini, yang dilaporkan oleh Medical Daily pada Kamis, 18 Januari 2024, melibatkan penilaian terhadap 276 peserta dari Southern California Children's Health Study, Amerika Serikat.
Para peneliti menggunakan Perceived Stress Scale (PSS), suatu alat untuk menilai persepsi stres di kalangan partisipan. PSS digunakan untuk mengukur sejauh mana individu menilai situasi dalam kehidupan mereka sebagai stres.
Bagi anak-anak usia dini hingga sekitar usia 6 tahun, PSS diperoleh dari respon yang diberikan oleh orangtua peserta. Sementara itu, para peserta sendiri melaporkan tingkat stres mereka.
Peserta kemudian dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan risiko, yakni stres tinggi secara konsisten, stres menurun, stres meningkat, dan stres rendah secara konsisten dari waktu ke waktu.
Skor risiko kardiometabolik mereka diukur dengan memperhitungkan faktor-faktor seperti ketebalan arteri leher, tekanan darah sistolik dan diastolik, berat badan, persentase lemak tubuh, distribusi lemak, dan hemoglobin A1c.