Sahijab – Pandemi COVID-19 belum berakhir. Namun penerapan new normal mulai dilakukan bertahap-tahap. Artinya, aktivitas keluar rumah bakal makin sering dilakukan.
Hijabers pasti sudah tahu protokol kesehatan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk menghindari penularan COVID-19. Masalahnya, dalam keseharian, apalagi hijabers yang bekerja, maka penggunaan kosmetik sederhana tak bisa dihindarkan. Bedak, lipstik, pensil alis, juga blush on sebagai salah satu senjata untuk tampil segar dan percaya diri sudah pasti kembali terpakai.
Dan sudah pasti banyak pertanyaan yang muncul terkait penggunaan kosmetik ini. Amankah menggunakan kosmetik di tengah pandemi COVID-19 yang masih membahayakan?
Virus SARS-COV-2 penyebab infeksi COVID-19 dapat hidup di beberapa jenis permukaan selama kurun waktu tertentu. Pada April 2020, The New England Journal of Medicine merilis penelitian yang dilakukan untuk menilai ketahanan hidup virus SARS-COV2 di beberapa jenis permukaan. Pada studi tersebut, terbukti bahwa virus SARS-COV-2 bertahan hidup lebih lama di permukaan plastik dan logam stainless, dibandingkan pada bahan tembaga dan karton (bahan kertas).
"Pada plastik, virus ini tetap ditemukan dalam kondisi hidup pada 72 jam setelah paparan virus, walaupun memang jumlahnya sudah sangat menurun dibandingkan saat awal. Pada permukaan logam stainless, virus ditemukan bertahan hidup dalam 48 jam setelah paparan," ujar Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RS Pondok Indah – Puri Indah, dr. Susie Rendra, Sp.KK, FINSDV, dalam siaran pers, Kamis 2 Juli 2020.
Baca juga: Simak Tutorial Keramas yang Benar, agar Rambut Cantik Maksimal
WHO menyatakan penularan virus SARS-COV-2 penyebab COVID-19 terutama adalah melalui droplet (percikan yang terjadi bila kita batuk atau bersin). Droplet yang terjadi dianggap berukuran besar dan berat, sehingga setelah orang batuk dan bersin, biasanya segera jatuh ke lantai ataupun permukaan lainnya.
"Droplet, baik makro maupun mikro, yang mengandung virus dapat menyebabkan seseorang tertular bila berkontak dengan area wajah, terutama hidung, mata, dan mulut. Sedangkan penggunaan kosmetik banyak ditujukan untuk area sekitar mata dan bibir," lanjutnya.
Wadah kosmetik pun biasanya berbahan plastik dan seringkali terdapat cermin yang melekat. Walaupun demikian, tak perlu khawatir berlebihan saat menggunakan kosmetik. Lakukan hal sebagai berikut untuk membuat kosmetik yang kita gunakan aman dari serangan virus Corona:
Selalu mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum menggunakan kosmetik. Hal ini untuk membuat kuman di tangan hilang sehingga aman untuk menyentuh wajah.
Gunakan kosmetik sesuai rentang waktu suatu produk bisa digunakan (shelf-life) seperti yang dianjurkan oleh produsen, biasanya berkisar 3-6 bulan. Bila memungkinkan, gantilah kosmetik kita dengan set yang baru bila sudah lama tidak digunakan selama masa work from home (WFH) kurang lebih selama hampir 3 bulan. Bila tidak memungkinkan membeli yang baru, buanglah lapisan teratas kosmetik sebelum mulai digunakan kembali.
Aplikasikan kosmetik saat di masih berada rumah. Hindari mengaplikasikan kosmetik di area publik, karena ada risiko droplet mikro di udara yang dapat menempel di permukaan kosmetik kita. Selalu gunakan kosmetik saat wajah bersih. Hindari touch-up (menambahkan, mengoreksi) kosmetik saat kita di luar rumah dan tidak bisa membersihkan muka terlebih dahulu
Jangan meminjamkan kosmetik milik kita dan jangan meminjam kosmetik milik orang lain selama masa pandemi ini. Kita tidak bisa mengetahui apabila seseorang tersebut ternyata orang tanpa gejala (OTG)
Bersihkan wadah kosmetik secara rutin menggunakan sabun ataupun bahan antiseptik lainnya, bila perlu setiap hari. Cucilah kuas dan spons yang kita gunakan secara berkala untuk menjaga kebersihannya.