Sahijab – Selama beberapa tahun terakhir, berbagai produk kecantikan "anti-polusi" ditawarkan. Produk ini diperkuat dengan iming-iming sebagai produk yang mampu menjaga wajah dan kulit dari serangan polutan yang makin memburuk.
Berbagai produk anti-polusi ditawarkan dalam berbagai jenis, mulai dari perawatan kulit hingga tata rias, mulai pakaian mewah hingga toko obat. Lalu apa sebenarnya istilah anti-polusi yang sebenarnya dalam hal kecantikan. Berikut disadur Sahijab dari Huffington Post yang mewawancarai para ahli untuk mendapatkan jawaban.
Kita semua tahu, kota besar selalu tak luput dari pemberitaan soal radikal bebas, paparan UV, asap knalpot, emisi hingga rumah kaca. Banyak produk yang mengklaim perawatan kulit anti-polusi yang mereka tawarkan akan melindungi kulit dari kerusakan karena faktor lingkungan dan melawan kulit yang kendur, loyo, kusam, meradang, dan menghindari penuaan dini.
Dan sumber masalah justru pada diksi "Anti-polusi." Sebab itu bukan istilah yang diatur karena produk-produk yang dijual adalah produk non-resep, dan tidak dapat dianggap sebagai obat. Itu artinya, merek yang dijual tidak memiliki kewajiban hukum untuk mengikuti aturan apa pun dan mereka dapat menandai suatu produk, sesuai keinginannya, termasuk ketika menyangkut anti-polusi.
"Undang-undang atau peraturan FDA tidak memerlukan tes khusus untuk menunjukkan keamanan produk atau bahan individu," kata Lana Kashlan, seorang dokter kulit konsultan dan direktur medis bersertifikat dari CosmeSurge Dubai Marina. Kashlan menekankan pentingnya meneliti dan mengamati dengan detik sebelum membeli merek atau produk yang menggunakan kata anti-polusi.
"Kulit kita dihujani oleh udara, air, dan sinar matahari, dan kami memiliki bukti kuat bahwa elemen-elemen ini berkontribusi terhadap penuaan ekstrinsik kulit, keriput, pigmentasi, urtikaria (gatal-gatal) dan bahkan eksim," katanya.
Apakah produk "anti-polusi" bisa diandalkan?
Istilah anti-polusi telah diberikan pada banyak jenis produk perawatan kulit, termasuk perawatan wajah. Ternyata, menurut para ahli, rutinitas perawatan kulit sebenarnya sudah menjadi cara terbaik untuk melindungi kulit kita dari polusi. Dan dengan demikian, sesungguhnya produk dengan label anti-polusi tak terlalu dibutuhkan.
Begitu juga jika produk perawatan kulit sudah mengandung zat yang memang memiliki kekuatan sebagai zat anti-polusi. Misalnya, produk kecantikan yang sudah mengandung Vitamin C dan E, ganggang, niacinamide, ceramide 3, teh hijau, prebiotik, seng oksida, dan hambatan mineral lainnya. Jika semua itu sudah terkandung dalam produk perawatan, maka kulit kita sudah dalam kondisi baik, bahkan meski tak mengenakan kosmetik yang bertulis "anti-polusi."
"Kita perlu menggunakan produk stabil dengan konsentrasi bahan anti-polusi yang efektif," kata Vicky Vega, ahli biologi kulit dan pendiri perusahaan Flawless Canvas.
“Sebagian besar dari kita sudah menggunakan anti-oksidan yang juga melindungi terhadap polutan. Anti-oksidan seperti vitamin C dan E adalah bahan yang bagus untuk memerangi radikal bebas yang dihasilkan oleh polutan, "kata Vega kepada Huffington Post.
“Saya percaya serum anti-oksidan dan tabir surya menjadi pelindung dari paparan lingkungan, tetapi saya mengingatkan orang untuk sedikit lebih skeptis terhadap masker tanah liat yang mengaku anti-polusi. Masker ini dapat dianggap mengklarifikasi, tetapi tidak banyak data ilmiah yang dapat menghilangkan kotoran lingkungan," ujarnya menambahkan.
Valerie George, ahli kimia kosmetik dan co-host podcast The Beauty Brains, menemukan banyak manfaat dalam bahan anti-polusi secara keseluruhan.
“Produk-produk ini biasanya bekerja dengan membentuk lapisan pelindung di atas kulit, yang mencegah partikel polusi melekat langsung ke atau menembus ke dalam kulit. Mereka juga membantu mengurangi tanda-tanda peradangan atau stres pada kulit, melalui penggunaan anti-oksidan, atau mengembalikan penghalang kulit," ujarnya.
Apakah makeup anti-polusi berfungsi?
Para ahli lebih berhati-hati tentang efektivitas makeup anti-polusi. Valerie George menyukai fakta bahwa makeup dapat memberikan penghalang fisik terhadap polusi. Tetapi is menyarankan perawatan rutin kulit yang tepat yang diniatkan untuk menangkal polusi sangat penting.
"Saya akan menghindari produk yang tidak untuk digunakan di seluruh kulit (seperti anti-polusi highlighter) atau semprotan touch-up. Manfaatnya mungkin bukan yang tertinggi di sana," ujarnya menambahkan.
Lana Kashlan menyampaikan tips agar produk anti-oksidan bisa berfungsi maksimal. "Saya lebih suka menyimpan bahan aktif, seperti anti-oksidan, dalam produk perawatan kulit yang terpisah, bukan makeup. Karena saya khawatir tentang formulasi makeup yang mempengaruhi stabilitas dan kemanjuran anti-oksidan," ujarnya.
Semua ahli yang berkomentar untuk HuffPost setuju bahwa produk perawatan kulit dapat memiliki sifat anti-polusi yang sangat baik. Namun, sebaiknya Anda harus berhati-hati agar tidak membeli produk hanya karena produk tersebut mengklaim sebagai anti-polusi, terutama ketika ada pilihan hebat yang tersedia yang tidak memanfaatkan istilah yang dipimpin oleh tren.
Melihat bahan utama suatu produk akan lebih efisien dan lebih ramah untuk dompet Anda daripada hanya mengandalkan label "anti-polusi."