Sahijab – Pusar atau belly button sering kali luput dari bagian tubuh yang perlu dirawat dan dijaga kebersihannya. Padahal jika terus dibiarkan, kotoran dan bakteri bisa menumpuk di pusar. Apalagi jika disertai dengan kemerahan, gatal, dan kulit yang berkoreng, maka bisa terjadi infeksi dan menimbulkan bau busuk.
Menurut penelitian dari North Carolina State University, rata-rata pusar dipenuhi 67 spesies bakteri yang berbeda. Petugas keseharan di Amerika pernah mengalami situasi yang mengagetkan. Seorang pasien datang dengan pusar yang menurutnya terus bertumbuh.
“Petugas kesehatan berusaha menghilangkan 'pertumbuhan' dari pusar pasien tersebut. Ternyata itu merupakan campuran bakteri, kotoran, keringat, sabun, losion, dan serat,” kata Alexandria V. Booth, MD, dokter kulit bersertifikat dengan HealthCare Partners Medical seperti dikutip Sahijab dari womenshealthmag.com.
Baca juga: Empat Tips Awet Muda dan Kulit Selalu Kenyal Elastis
Namun ada juga hal lain dari pusar yang perlu diwaspadai, yaitu tumbuhnya batu yang disebut omphaloliths, omphalith, omphalokeratoliths, atau umboliths dapat tumbuh memenuhi seluruh pusar dan menjadi terinfeksi, meradang, dan memborok.
Booth mengatakan, mandi dengan sabun memang bisa menghilangkan bakteri dan kuman di bagian pusar. Tapi itu tidak cukup karena ada bagian pusar yang bisa jadi sulit dijangkau. Ia menyarankan untuk membersihkan bagian pusar menggunakan cotton bud yang sudah diberi sabun dan menggunakan air hangat.
Tapi jika kotoran yang menumpuk pada pusar sudah di luar kendali, artinya upaya membersihkan itu tidak dapat menghilangkan bau atau infeksi, maka pilihan berikutnya adalah mengunjungi dokter atau dokter kulit agar bisa dilakukan tindakan dengan cara yang tepat.
Berikut cara yang disarankan untuk membersihkan pusar:
1. Siapkan cotton bud
2. Bubuhi dengan sabun, boleh sabun antiseptik
3. Celupkan ke dalam air hangat
4. Oleskan perlahan di bagian pusar yang kotor. Untuk kotoran yang agak sulit, boleh sedikit lebih keras
5. Lakukan berulang dengan cara yang sama. Jangan lupa selalu mengganti cotton bud
6. Jika pusar sudah bersih, lap dengan handuk kering