Sahijab Beauty – Dalam menjaga kesehatan kulit dapat dilakukan dalam berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan produk skincare. Belakangan ini, banyak terdapat brand-brand lokal yang menyajikan produk skincare mereka yang memiliki varian kandungan berkualitas tinggi, yang disesuaikan dengan masalah kulit.
Entah itu mengandung bahan aktif seperti vitamin C, AHA/BHA, Retinol, Niacinamide atau campuran bahan-bahan alami ataupun kimiawi lain. Sehingga perlu adanya kesadaran bagi pemula untuk mengetahui lebih dalam terkait kandungan skincare yang dipilihnya.
Sebagian orang dalam penggunaan produk skincare atau perawatan kulit berlapis seringkali dilakukan untuk memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan dan kecantikan kulit wajah-nya. Namun nyatanya, Anda perlu berhati-hati karena terdapat sejumlah kandungan skincare yang tidak boleh diaplikasikan bersamaan.
Baca Juga: Cara Memakai Foundation Agar Tahan Lama dan Terasa Ringan
Kesalahan dalam penggunaan skincare ini justru dapat memicu masalah pada kulit seperti meningkatkan risiko kulit iritasi, efek samping, hingga manfaat kandungan skincare yang digunakan tidak dapat bekerja secara maksimal. Mari kita simak penjelasan selengkapnya yang telah Sahijab kutip dari beberapa sumber mengenai kandungan skincare yang tidak boleh dicampur dalam satu waktu.
Berikut kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan.
Kandungan skincare yang pertama ini tidak boleh digunakan secara bersamaan yaitu retinol (vitamin A) dengan AHA (asam alfa hidroksi). Kedua senyawa aktif ini memiliki fungsi yang sama yaitu untuk mengurangi tanda-tanda penuaan yang dapat mengelupas lapisan terluar kulit. Namun, manfaat tersebut bisa hilang ketika retinol dan AHA dipakai bersamaan.
Demikian, retinol tidak dapat dicampur dengan AHA sebab dapat memicu efek samping terhadap kerusakan kulit, seperti pengelupasan dan kemerahan. Salah satu cara untuk mendapatkan manfaat yang maksimal Anda dapat memakainya antara kedua zat tersebut pada waktu yang berbeda.
Selanjutnya kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan adalah retinol dan benzyol peroxide. Pengguna yang memiliki masalah kulit berjerawat sudah tidak asing dengan kandungan kedua produk skincare ini. Yang memiliki manfaat dapat mengatasi jerawat, baik retinol dan benzoil peroksida.
Banyak orang yang mengira bahwa, untuk mengoptimalkan proses pengobatan jerawat mereka dapat mencampurkan dua bahan aktif produk skincare tersebut. Namun, ketika digunakan secara bersamaan, sebagian orang mungkin akan merasakan kulit-nya menjadi kering, mengelupas, hingga kemerahan.
Menurut sumber hasil penelitian, menyatakan penggunaan zat keduanya secara berbarengan akan memicu manfaat zat aktif satu sama lain bisa hilang. Hasilnya, kedua zat tersebut menjadi tidak bekerja secara maksimal dan menimbulkan tidak kunjung sembuh jerawat Anda. Hal yang sebaiknya perlu diperhatikan dengan menggunakan benzyol peroxide di siang hari dan retinol di malam hari.
Berikutnya kandungan skincare yang tidak boleh dipakai berbarengan yakni vitamin C dan AHA/BHA. Manfaat keduanya sama-sama memiliki kandungan aktif yang dapat mencerahkan kulit, namun ketika digunakan bersamaan akan menimbulkan kerusakan kulit bagi wajah Anda.
Vitamin C mengandung kadar pH yang rendah, jika digunakan bersama dengan AHA/BHA akan mengalami perubahan yang dapat mengurangi efektivitasnya terhadap kulit. Sebaiknya penggunaan vitamin C atau AHA/BHA dapat bergantian. Misalnya, Anda memakai vitamin C sebagai rutinitas skincare di pagi hari sementara produk dengan kandungan AHA/BHA di malam hari.
Kedua kandungan skincare ini memiliki manfaat yang penting dalam mengatasi permasalahan kulit, seperti mengurangi kemerahan pada kulit, hiperpigmentasi dan meratakan warna kulit. Beberapa ahli menyatakan bahwa kedua zat aktif jika dipakai secara layering, niacinamide dan vitamin C tidak boleh digabung dan dapat saling memicu ketidakefektifan kedua zat aktif tersebut.
Keduanya dapat meningkatkan risiko kulit kemerahan dan membuat warna kulit tidak merata. Sebaiknya penggunaan vitamin C dan niacinamide dapat dipakai pada waktu berbeda. Misalnya, niacinamide pada pagi hari dan serum vitamin C pada malam hari.
Ketika memutuskan untuk memilih produk skincare, pastinya Anda mengetahui bahan dasar atau tekstur dari dua kandungan tersebut. Seperti yang diketahui bahwa kedua zat ini memiliki tekstur oil-based (berbahan dasar minyak) dan water-based (berbahan dasar air) tidak dapat disatukan, sama halnya dalam perawatan kulit. Kandungan skincare oil-based dapat menutupi reaksi penyerapan produk skincare water-based ke kulit.
Sebagian orang berpikir bahwa menggunakan produk skincare yang berbeda, dengan kandungan bahan aktif yang sama secara berbarengan akan lebih bekerja maksimal. Akan tetapi beberapa orang kemungkinan merasakan hasil yang diinginkan ketika memakai secara layering.
Sebaliknya, pada sebagian kecil orang lainnya justru memicu risiko terhadap reaksi zat tersebut, seperti iritasi, kulit kemerahan dan mengelupas. Pasalnya, kandungan skincare yang sama tidak boleh dipakai bersamaan. Jika Anda mengalami kondisi tersebut, sebaiknya hentikan penggunaan bahan-bahan yang mengandung produk skincare tersebut. Anda dapat segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit agar diberikan penanganan dan rekomendasi produk skincare yang tepat.