Sahijab – Ilmu pengetahuan telah lama menetapkan bahwa otak bukanlah organ statis.
Otak terus berubah dan beradaptasi sepanjang hidup kita, merespons berbagai peristiwa melalui proses yang disebut neuroplastisitas.
Kini, penelitian terbaru mengungkap bahwa fenomena ini sangat relevan pada otak wanita, yang mengalami perubahan besar selama tiga fase utama kehidupan: pubertas, kehamilan, dan perimenopause.
Ketiga transisi ini seringkali menjadi bahan lelucon dalam budaya populer.
Mulai dari remaja yang murung dan suka mengambil risiko, ibu hamil yang linglung hingga wanita paruh baya yang mengalami gejolak hormon.
Namun, di balik stereotip ini, tersembunyi perubahan besar yang terjadi di dalam, yang sebagian besar dipengaruhi oleh fluktuasi hormon terhadap otak.
Ahli saraf kognitif Laura Pritschet, peneliti postdoktoral di Departemen Psikiatri Universitas Pennsylvania, tertarik meneliti bagaimana hormon wanita memengaruhi organisasi dan fungsi otak.