Sahijab – Cover atau sampul utama majalah Vogue biasanya diisi oleh orang kaya, supermodel dan orang-orang berpengaruh di dunia. Tetapi di edisi yang terbit di Inggris untuk bulan Juli, ada sosok wanita berhijab yang tampil mengisi cover majalah tersebut.
Wanita itu bernama Anisa Omar, yang baru berumur 21 tahun. Dia bukan orang kaya, selebriti atau pun supermodel. Tetapi ia adalah seorang asisten di salah satu supermarket, yaitu King's Cross di London.
Pemilihan Anisa Omar bukan tanpa alasan, tetapi terkait dengan apa yang mereka sebut 'pahlawan' selama pandemi virus corona.
Baca Juga: Muslimah Asal Australia Ini Punya Trik Jitu Cara Hidup Bersih dan Rapi
Ia terpilih dari jutaan orang yang mempertaruhkan hidupnya, untuk tetap melayani masyarakat saat COVID-19 di Inggris menyebar. Anisa mengungkapkan cukup senang dirinya bisa menjadi salah satu panutan yang baik, selama pandemi berlangsung.
Selain Anisa Omar, ada sosok masinis kereta api bawah tanah, yang juga masuk ke dalam cover Vogue Inggris bulan Juli. Ia adalah Narguis Horsford, dan ia merasa bangga bisa melayani warga Inggris yang masih bekerja selama pandemi.
"Pekerjaan saya menyediakan layanan penting bagi orang-orang yang ingin bepergian dengan aman," kata Narhuis seperti dikutip Sahijab dari Daily Mail.
"Itu memberiku perasaan yang sangat berharga, bahkan lebih lagi selama masa-masa ini," tambahnya.
Ada juga sosok dokter, salah satu dari tiga wanita biasa yang masuk cover majalah Vogue Inggris edisi Juli. Ia bernama Sofia yang berasal dari Swedia, yang juga dokter dari Universitas Oxford.
Dokter Sofia bersama dengan timnya berlomba mencari vaksin untuk virus corona. Di balik pekerjaan mereka, selalu ada ancaman virus corona yang tidak terlihat.
Untuk itulah editor majalah Vogue Inggris, Edward Enninful, menobatkan ketiga wanita ini menjadi cover majalahnya. Ia menyebutkan jika ketiga wanita ini sangat mewakili Inggris dalam melawan pandemi virus corona.
"Tetapi saya tidak dapat memikirkan trio perempuan yang lebih tepat untuk mewakili jutaan orang di Inggris, yang pada puncak pandemi, dalam menghadapi bahaya besar dan kecil, mengenakan seragam dan pakaian kerja dan pergi untuk membantu orang-orang," ucap Edward.
Baca Juga: Karena Berhijab, Istri Atlet MMA Ini Dipecat
Anisa Omar memang bukan wanita berhijab pertama yang menghiasi cover majalah Vogue Inggris.
Tahun 2018 ada Halima Aden, yang menjadi cover majalah tersebut. Padahal sejak didirikan tahun 1916 belum pernah ada. Aden sendiri adalah seorang model, yang terlahir di kamp pengungsian Kakuma di Kenya.
Ia dipilih untuk mewakili "New Frontiers" atau garis baru dalam dunia fesyen kala itu.