“Saya adalah salah satu dari dua pegulat wanita di MYPW, dan kami berlatih dengan anak laki-laki," ujarnya.
Jalannya menuju ring gulat tidak terduga karena dia diminta untuk menggantikan pegulat ketika dia baru berlatih selama dua bulan. Khawatir tentang persona dalam ring yang belum berkembang, pelatihnya, Ayez Shaukat Fonseka, menyuruhnya untuk menggunakan nama panggilan Phoenix. Nor Diana setuju, dan mengikuti saran sang pelatih.
Dia mulai mengenakan topeng Luchador, yang sangat kontras dengan kepribadiannya yang pemalu dan pendiam. Topeng tersebut juga menyembuyikan hijabnya.
Lama kelamaan, gadis ini mulai percaya diri untuk bergulat tanpa kedok dalam sebuah acara di Singapura. Keputusannya melepas topeng membuat dunia terkejut, ada sebuah wajah berhijab yang manis dan pemalu.
Sejak kemenangannya Juli tahun lalu, kini Phoenix dikenal di seluruh dunia. Puluhan media kerap meliput gadis ini dengan segala aktivitasnya yang maskulin itu.