Sahijab – Mahmoud al-Tohamy, penyanyi asal Mesir, merupakan seorang pakar nyanyian atau seni musik Islam berusia 1.400 tahun, dikenal dengan Inshad. Namun, hal itu tidak menghentikan untuk membawakan lagu-lagu bertemu "Game of Thrones".
Pada usia 41 tahun, Tohamy terinspirasi dengan cabang mistik Sufi Islam yang sangat berkomitmen pada esensi spiritual dari pertunjukan kuno puisi dan syair renungan. Yang membuatnya, mendapatkan ketenaran global sebagai pelopor artistik, yang menggabungkan Inshad dengan gaya lain dan menciptakan karya musik yang eksperimental dan memukau.
Sementara itu, interpretasi paling ketat dari seni atau nyanyian dzikir melarang pelantunnya menggunakan alat musik pengiring, Tohamy telah bekerja sama dengan band rock gaya Barat dan orkestra musik klasik.
Baca juga: Penyanyi Muslimah Prancis, Mennel: Soal Berhijab Itu Masalah Pribadi
Proyek terbarunya adalah mencampurkan bahasa Arab klasik dengan musik populer. Termasuk, di dalamnya menggabungkan dengan genre rock dan pop hingga house music.
"Saya telah mencampurkan seni nyanyian agama yang tradisional (nasyid) dengan sentuhan musik Barat dan Timur lainnya. Dengan cara itu, kami mampu menyebarkan bahasa Arab klasik di Barat, serta di budaya pemuda lokal," ujarnya seperti dikutip Sahijab dari Daily Mail, Kamis 15 Oktober 2020.
Nyanyian dzikir atau nasyid sendiri, dibawakan secara tradisional dengan penampilan solo atau akapela.