Ia kemudian mendalami Tafsir Alquran di Fakultas Ushuluddin, dan berhasil meraih gelar Lc di tahun 2004.
Selama masa perkuliahannya di Mesir, Ustadz Hanan Attaki juga tidak malu untuk berjualan dan berbisnis. Di antaranya adalah berjualan bakso hingga menjadi 'joki' untuk melempar jumrah saat musim haji.
Baca Juga: Biografi dan Profil Ustadz Abdul Somad, Pedakwah Tegas dan Humoris
Selama di Mesir juga, Ustadz Hanan Attaki bertemu jodoh dan menikah dengan Haneen Akira yang berprofesi sebagai pedakwah. Dan dari pernikahan tersebut, ia dikaruniai tiga orang anak, yang masing-masing bernama Maryam, Aisyah dan Yahya.
Ia kemudian kembali ke Indonesia dan memilih Bandung sebagai tempat tinggalnya, dan kemudian mengajardi Sekolah Tafsir Quran (STQ) Habiburrahman dan Jendela Hati.
Motto hidup dari Ustadz Hanan Attaki cukup unik, yaitu: "Banyak main, banyak manfaat, banyak pahala, sedikit dosa."