Kepedulian Ozil terhadap umat Muslim bukan hanya kali ini. Akhir Desember 2019, dia mengunggah sikapnya terhadap kondisi Muslim Uighur di Xinjiang, China. Namun unggahan pesepak bola Jerman berdarah Turki di akun Twitter-nya itu menuai kecaman dari sejumlah warganet di China. Ozil dalam kicauannya merujuk Daerah Otonomi Xinjiang, China, yang banyak dihuni etnis minoritas Uighur tersebut dengan sebutan Turkistan Timur. Dia mencurahkan isi hati dan doanya untuk Muslim Uighur dalam bahasa Turki.
Dalam cuitan itu, Ozil mengungkapkan, "Umat yang terluka berdarah. Komunitas pejuang yang menolak penindasan. Orang-orang beriman yang berjuang sendiri melawan mereka yang memaksa keluar dari Islam. Alquran dibakar, masjid-masjid ditutup, sekolah madrasah dilarang, para sarjana Muslim dibunuh satu per satu".
"Saudara-saudaraku dipaksa masuk ke dalam kamp. Pria China dimasukkan ke dalam keluarga (Uighur). Saudari-saudariku dipaksa menikah dengan pria-pria China," demikian penggalan cuitan Ozil saat itu.
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.