REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Musik merupakan sebuah bahasa universal yang bisa dimengerti serta dinikmati berbagai kalangan. Dari sebuah lagu, pendengarnya dapat memaknai apa yang ingin disampaikan penyanyinya.
Siapapun dapat membuat musik dan siapapun juga dapat menjadikan musik menjadi wadah untuk menuangkan pikiran, mengungkapkan keluh kesah, berkarya hingga meraih sukses.
Bertepatan dengan Hari Musik Nasional yang jatuh setiap 9 Maret, beberapa grup kreator dari Jawa Barat memaknai musik mereka yang bermuatan cerita sosial lewat karya lagu beraliran rock atau metal.
Voice Of Baceprot (VOB) adalah trio beraliran rock yang beranggotakan tiga perempuan muda, Firdda Marsya Kurnia (vokal dan gitar), Widi Rahmawati (bas), dan Euis Siti Aisyah (drum). Kata “baceprot” sendiri berasal dari bahasa Sunda yang berarti berisik, dipilih karena mengacu pada aliran musik yang mereka bawakan.
Berangkat dari kecintaan mereka pada dunia seni, ketiganya mengawali perkenalan lewat dunia teater semasa mereka masih bersekolah di Madrasah Tsanawiyah di Singajaya, desa mereka yang berjarak sekitar dua setengah jam perjalanan bermobil pribadi dari Kota Garut, Jawa Barat.
Cikal bakal VOB terbilang dimulai dari Erza Satia, guru Bimbingan Penyuluhan (BP) merangkap pelatih teater di sekolah mereka. Erza atau yang biasa dipanggil Abah, tidak hanya mengenalkan mereka pada dunia teater, tapi juga kepada musik.
Awalnya, Abah memberikan referensi-referensi musik yang ada di laptop miliknya sembari mulai mengajari ketiga personel itu dasar-dasar bermain instrumen dengan peranti seadanya. Abah juga yang mendorong serta meyakinkan VOB untuk mencurahkan kreativitas dan suara mereka melalui musik.
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.