Sahijab – Seorang rapper bernama Ghali Amdouni merilis 'hijab unisex', atau pakaian khas wanita muslimah untuk dipakai pria. Tidak tanggung-tanggung, fesyen 'hijab unisex' yang satu ini berkolaborasi dengan merek terkenal United Color of Benetton yang merupakan produsen terkenal dunia.
Dalam agama islam, hijab adalah pakaian yang wajib dipakai oleh wanita untuk menutupi aurat mulai dari rambut hingga ujung kaki. Seiring perkembangan tren dan dunia fesyen, kini hijab sudah bertransformasi menjadi salah satu pakaian yang tidak kalah menarik untuk dipakai.
Ada banyak gaya hijab yang bisa kita tiru, mulai dari model tradisional atau modern yang masih menutupi aurat dengan sempurna. Apalagi di tengah tren aktivitas wanita yang mulai setara dengan kaum pria, membuat banyak wanita yang harus menyesuaikan termasuk dalam berpakaian muslimah.
Baca Juga: Lagi, Aktris Bollywood Tinggalkan Dunia Hiburan dan Perdalam Islam
Inovasi fesyen 'hijab unisex' telah mengemuka beberapa tahun lalu, dan merek fesyen United Colors of Benetton kini merealisasikannya. 'Hijab unisex' ini berarti dapat dikenakan baik oleh pria maupun wanita. Dan telah tersedia dalam warna hitam, merah, hijau dan kuning dengan harga sekitar Rp400 ribuan.
Kolaborasi antara Benetton dengan Ghali, kini sudah bisa dibeli, baik secara online maupun offline.
Menariknya, koleksi tersebut diluncurkan di Milan Fashion Week tahun ini. Dan rapper itu sendiri telah berpose di beberapa foto mengenakan pakaian tersebut, yang konon juga muncul di beberapa video musiknya.
Dikutip Sahijab dari Indian Express, rapper berusia 28 tahun – yang lahir dari orang tua Tunisia – mengatakan, jika pakaian ini yang selama ini ia inginkan.
"Hijab adalah pakaian unik yang sangat saya inginkan. Tidak ada penolakan dari perusahaan untuk memasukkannya ke dalam koleksi mereka. Ketika saya masih kecil, saya diintimidasi di sekolah, tidak ada yang mewakili saya, sementara sekarang itu normal," kata Ghali.
Ia ingin mengubah pandangan orang-orang khususnya di negara-negara Barat tentang Islam dan negara-negara Arab, khususnya Tunusia. Di mana banyak orang menganggap negatif mereka yang memakai hijab.
"Saya bosan mendengar bagaimana segala sesuatu tentang Arab atau Tunisia dikaitkan dengan sesuatu yang negatif. Ketika saya masih kecil, ibu saya takut saya akan pergi keluar dengan teman-teman Arab saya, dia lebih suka saya memiliki teman-teman Italia. Sekarang saya pikir penting untuk mengatakan bahwa keragaman ini adalah nilai tambah, itulah yang membuat saya unik," tambahnya.