Buku tersebut berisikan tentang cerita kehidupannya sepulang sang ayah beberapa tahun lalu. Namun yang paling penting, buku itu lebih banyak menyorot cobaannya pada tahun lalu, tentang penyalahgunaan narkoba.
Nia menulis buku itu selama proses rehabilitasi. Nia Ramadhani mengaku, selama masa proses rehabilitasi dia seperti memiliki seluruh waktu yang dimilikinya.
"Waktu di tempat rehab kan kita mempunyai waktu, seluruh waktu didunia ini aku punya gitu. Gak ngapa-ngapain, Cuma belajar, menggali diri sendiri lagi, mengenal diri sendiri lagi," ujar kembali Nia Ramadhani.
Ternyata titik terberat Nia Ramadhani adalah kehilangan sang papa yang kembali ke Rahmatullah beberapa tahun lalu. Bahkan menurutnya cobaan yang dialaminya tahun lalu pun tak seberat kehilangan sang papa yang selalu membuatnya sedih.
Pasalnya Nia Ramadhani memang berpisah dari sang papa sejak perpisahan ibunda sejak kecil. Nia yang ikut dengan sang ibunda membuatnya jarang sekali bertemu papa.
Akhirnya pada usianya yang 17 dia bertemu dengan sang papa, kemudian menikah dengan Anindra Ardiansyah Bakrie. Secara keseluruhan Nia Ramadhani baru bersama sang papa sekitar 4 tahun terakhir sebelum akhirnya berpulang kepada sang khalik.