Sahijab – Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya musisi Campursari, Didi Kempot.
Haedar menilai, Didi Kempot adalah sosok seniman besar yang rendah hati. Didi Kempot pun disebutnya, sebagai seniman yang populer di semua kalangan usia dan golongan.
“Lagu-lagunya mengena, membangkitkan rasa, dan semangat hidup yang penuh arti,” ujarHaedar, Selasa 5 Mei 2020.
Baca juga: Kisah Kartini Muhammadiyah di Garis Depan Penanganan Corona
Haedar menilai, sosok Didi Kempot dapat menjadi contoh bagi kaum muda, agar jadi apa pun tetap membumi di kehidupan masyarakat Indonesia, serta mencintai budaya sendiri dengan memberi makna.
“Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah. Keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran,” tutur Haedar.
Seperti diketahui, penyanyi Dionisius Prasetyo atau lebih dikenal dengan nama Didi Kempot meninggal dunia, Selasa pagi, 5 Mei 2020. Ia wafat pada umur 53 tahun.
Didi mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo. Ia meninggal dunia sekira pukul 07.45 WIB. Berdasar laporan Kontributor tvOne Efendi Rois, Didi kempot meninggal, setelah mengalami serangan jantung.
Ia merupakan penyanyi dan penulis lagu Campursari asal Surakarta atau Solo. Didi putra dari seniman tradisional, Ranto Edi Gudel, yang lebih dikenal dengan Mbah Ranto.
Didi Kempot juga adik kandung dari Mamiek Prakoso, pelawak senior grup Srimulat. Ia kerap dijuluki oleh para penggemarnya dengan nama Bapak Loro Ati Nasional, Bapak Patah Hati Indonesia, Lord Didi, dan yang terbaru disebut-sebut sebagai Godfather of Brokenheart.
Baca juga: Cegah Corona, Sam Bimbo Launching Perdana Lagu 'Dirumah Saja'