“Dia adalah pelanggan kami yang masih muda, sangat menawan, sangat ramah, sangat kaya dan dia suka menonjol,” kata Levy. Ia memastikan benda tersebut berharga senilai $ 1,5 juta.
Seni, dan bukanlah kesombongan adalah alasan di balik topeng virus korona termahal di dunia tersebut, ujar Levy. Topeng, yang dikerjakan oleh tim yang terdiri dari sekitar 25 pengrajin, mungkin dipandang sebagai tampilan kekayaan yang vulgar selama masa ekonomi sulit, tetapi bagi Levy, di atas segalanya benda tersebut adalah sebuah karya seni.
“Bagi banyak orang di seluruh dunia, ini mungkin topeng termahal di dunia dan mungkin itu hal yang sangat besar,” katanya.
“Bagi kami, ini adalah cara untuk melindungi posisi orang-orang di pabrik agar mereka dapat menghidupi keluarganya," ujarnya menambahkan.
Toko perhiasan Yvel berencana akan mengirimkan sendiri masker tersebut setelah pembuatannya selesai pada bulan Oktober.