Sahijab – Hijab kini tak lagi sekadar penutup aurat, tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Kondisi tersebut sangat terasa di acara Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2020 yang digelar pada 20-23 Februari 2020 di Jakarta Convention Centre (JCC).
Lebih dari 100 desainer meriahkan acara yang digelar selama empat hari tersebut. Aneka model fashion, dari busana resmi sampai busana santai untuk hijabers ditampilkan. Ratusan stan juga ikut memeriahkan ajang ini.
Semaraknya fashion untuk Muslim ini diakui oleh desainer Irna Mutiara. Pemilik brand Irna Laperie, IM Syari, UP2DATE Plus, Inasscraf, dan Zalifa X Irna Mutiara ini mengakui bahwa Muslim fashion berkembang sangat pesat bagai jamur di musim hujan. Bisa jadi mereka yang baru muncul memberi tawaran yang lebih baik sehingga persaingan semakin ketat.
"Apalagi setelah Indonesia mendeklarasikan diri untuk menjadi kiblat busana Muslim dunia. Kini semakin banyak brand yang muncul, termasuk kreatifitasnya," ujar Irma kepada Sahijab yang menemuinya usai talk show di panggung MUFFEST 2020, Sabtu, 22 Februari 2020.
Irma lalu memberikan kiat agar hijab fashion bisa tetap bertahan ditengah gempuran. Menurutnya, ada empat hal yang bisa dilakukan oleh seorang desainer dan pengusaha busana Muslimah agar brand-nya bisa tetap eksis. Pertama, brand tersebut harus memiliki kekuatan. Ia harus punya DNA brand yang unik, berkualitas, memiliki value propotion, dan juga sustainability.
Kedua adalah bagaimana cara brand tersebut berjualan diri sendiri. Sebab, ujar Irma, cara berjualan juga memberi pengaruh pada keberlangsungan brand itu sendiri. Ketiga, brand harus selalu update dengan perubahan zaman. Sekarang ini publik punya kecenderungan selalu melihat gadget.
"Jadi, pengusaha perlu tahu bagaimana membidik pasar melalui teknologi," kata Irma.