Riya menyebabkan seseorang berusaha mendapatkan perhatian dan pengakuan dari orang lain, sehingga mereka lebih peduli dengan pandangan manusia daripada pandangan Allah. Akibatnya, mereka meraih kebahagiaan sementara dalam pujian manusia, namun kehilangan rida Allah SWT yang jauh lebih penting dan abadi.
Setan senang memanfaatkan riya sebagai sarana untuk menyesatkan manusia. Dengan membuat seseorang merasa bangga atas kebaikan yang telah mereka perlihatkan kepada orang lain, setan merancang strategi untuk menjauhkan mereka dari keikhlasan dan ketakwaan.