Namun, menurut Seni, dengan pemahaman yang semakin berkembang tentang keberlanjutan, dia harus cerdas dalam mengakali produknya. Produknya tidak hanya harus berkelanjutan, tetapi juga menarik minat pembeli.
Seratus Kapas sendiri dikenal dengan desain pakaian berbahan linen. Oleh karena itu, Seni bertekad untuk tidak membeli kain linen baru.
“Kita liat gudang stok kita, kita fokusin untuk gak beli linen yang baru. Dari situ kita berkembang lagi, akhirnya kita gak buat produk untuk future, tapi kita hadirkan yang by pass,” pungkas Seni.