10 selebriti Asia menjadi brand ambassador terbaik merek-merek mewah dunia, menunjukkan gelombang baru dalam industri fashion dan perhiasaan.
Industri fashion mewah dunia telah melihat pergeseran signifikan dalam beberapa tahun terakhir, di mana selebriti Asia mulai mendominasi sebagai wajah merek-merek ternama. Fenomena ini mencerminkan peningkatan pengaruh pasar Asia dalam industri fashion dan perhiasaan global.
Selebriti Asia, seperti anggota grup K-pop Blackpink, telah menjadi duta merek bagi beberapa merek mewah terkemuka. Jennie, misalnya, menjadi brand ambassador untuk Chanel, sementara Jisoo bekerja sama dengan Dior. Rose, anggota lain dari Blackpink, menjadi wajah Saint Laurent, dan Lisa dikenal sebagai brand ambassador untuk Louis Vuitton dan Bvlgari.
Merek-merek mewah semakin sadar akan potensi pasar Asia yang besar. Dengan penjualan barang mewah di Amerika Serikat yang sedang lesu, merek-merek ini mulai melirik pasar-pasar baru yang menjanjikan. Salah satu contohnya adalah Dior, yang memamerkan koleksi musim gugurnya di gurun Giza, Mesir, dan juga menyelenggarakan peragaan busana di Mumbai, India.
Salah satu tonggak awal yang membuka jalan bagi selebriti Asia menjadi brand ambassador adalah penunjukan G-Dragon dari BIGBANG sebagai duta global Chanel pada tahun 2016. Langkah ini membuka peluang bagi banyak idola K-pop lainnya untuk menjadi wajah merek-merek mewah dunia. Sejak itu, banyak artis Asia lainnya yang diangkat sebagai brand ambassador global, termasuk Lisa BLACKPINK untuk Celine dan Bvlgari, serta Jaehyun NCT untuk Prada.
Penunjukan selebriti Asia sebagai brand ambassador bukan hanya sekadar strategi pemasaran. Hal ini juga mencerminkan pengakuan terhadap pengaruh budaya Asia dalam industri fashion global. Dengan semakin banyaknya selebriti Asia yang menjadi wajah merek-merek mewah, industri ini semakin beragam dan inklusif.
Selebriti Asia telah menjadi bagian integral dari industri fashion mewah dunia, membawa pengaruh baru dan menarik lebih banyak konsumen dari pasar global. Merek-merek mewah yang tidak memiliki duta dari negara Asia mungkin akan tertinggal dalam persaingan yang semakin ketat. Fenomena ini menunjukkan bahwa industri fashion mewah terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan pasar dan budaya global.