Sahijab – Berpuasa di bulan Ramadhan banyak sekali godaannya, baik dari diri sendiri maupun lingkungan. Perut yang lapar membuat emosi mudah meluap, dan tidak tertahankan.
Tetapi hikmah paling penting dari puasa adalah menahan hawa nafsu, termasuk amarah. Berikut ini ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menahan emosi di kala harus marah.
Baca Juga: Makna Sadar di Ramadhan Menurut Ustadz Abdul Somad
Pertama adalah dari sisi medis, yang Sahijab kutip dari Mayo Clinic. Berikut 10 cara kendalikan amarah saat berpuasa.
Di saat panas, mudah untuk mengatakan sesuatu yang nantinya akan Anda sesali. Luangkan waktu sejenak untuk mengumpulkan pemikiran Anda sebelum mengatakan sesuatu. Dan biarkan orang lain yang terlibat dalam situasi tersebut melakukan hal yang sama.
Segera setelah Anda berpikir jernih, ungkapkan kemarahan Anda dengan cara tegas tetapi tidak konfrontatif. Nyatakan kekhawatiran dan kebutuhan dengan jelas dan langsung, tanpa menyakiti orang lain atau mencoba mengendalikannya.
Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres yang dapat menyebabkan menjadi marah. Jika Anda merasa akan marah, lakukan jalan cepat atau lari, atau luangkan waktu untuk melakukan aktivitas fisik menyenangkan lainnya.
Berikan diri Anda waktu istirahat pendek selama aktivitas sehari-hari yang cenderung membuat stres. Beberapa saat setelah tenang, mungkin membantu Anda merasa lebih siap untuk menghadapi apa yang ada di depan tanpa merasa kesal atau marah.
Alih-alih berfokus pada apa yang membuat Anda marah, berusahalah untuk menyelesaikan masalah yang ada. Apakah kamar berantakan akibat ulah anak? Ingatkan diri Anda bahwa, kemarahan tidak akan memperbaiki apa pun dan hanya akan memperburuknya.
Untuk menghindari kritik atau menyalahkan - yang mungkin hanya menambah ketegangan - gunakan pernyataan "Saya" untuk menggambarkan masalahnya. Bersikap hormat dan spesifik. Misalnya, katakan, "Saya kesal karena kamu telah melakukan ini dan itu.."
Memberi maaf adalah peredam emosi yang paling ampuh. Jika Anda membiarkan amarah dan perasaan negatif lainnya, maka perasaan positif hilang. Tetapi jika Anda bisa memaafkan seseorang yang membuat marah, Anda mungkin belajar memperkuat sebuah hubungan.
Gunakan humor untuk membantu Anda menghadapi apa yang membuat marah, dan mungkin, segala harapan tidak realistis yang seharusnya berjalan. Namun, hindari sarkasme, itu bisa melukai perasaan dan memperburuk keadaan.
Saat amarah memuncak, gunakan keterampilan relaksasi. Latihlah pernafasan dalam-dalam, bayangkan pemandangan yang menenangkan, atau ulangi kata atau frasa yang menenangkan, seperti "Tenang." Anda juga dapat mendengarkan musik, menulis dalam jurnal atau melakukan beberapa pose yoga.
Belajar mengendalikan amarah adalah tantangan bagi setiap orang di saat-saat tertentu. Mencari bantuan untuk kemarahan yang tidak terkendali, harus dilakukan jika Anda tidak ingin menyesal atau menyakiti orang lain.
Baca Juga: 8 Amalan agar Doa Dikabulkan
Sahijab juga sajikan seperti apa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam mengendalikan marah yang dikutip dari Hidayatullah. Berikut tipsnya:
Marah datangnya dari setan, maka kita harus mengusirnya dengan cara berdoa dengan mambaca ta'awwudz. Berikut bacaan dan artinya:
"A’udzu billah minasy syaithaanir rajim."
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk).” (HR. Bukhari Muslim).
Berwudhu adalah cara yang paling ampuh berikutnya dala meredam amarah. Karena marah berasal dari setan, dan setan terbuat dari api, maka caranya adalah dengan memadamkannya dengan air wudhu.
Rasulullah bersabda, yang artinya: "Kemarahan itu dari setan, sedangkan setan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah." (HR. Abu Dawud).
Cara berikutnya jika sedang marah, maka ubah posisi kita. Jika sedang berdiri maka dudu. Jika sedang duduk maka berbaring atau tidur.
Dalam sebuah hadits disebutkan, yang artinya: "Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka berbaringlah." (HR. Abu Dawud).
Ini sangat penting saat marah, jangan adu mulut. Semakin banyak kata-kata yang keluar, maka amarah semakin tidak terkendali. Maka diamlah jika ingin meredamnya.
Dalam sebuah hadits disebutkan, yang artinya: "Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah." (HR. Ahmad).
Cara berikutnya adalah dengan sholat, karena sholat mencegah kita dari perbuatan munkar. Cobalah untuk sholat minimal dua rakaat untuk meredam amarah yang tidak terkendali.
Dalam sebuah hadits disebutkan, yang artinya: "Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud)." (HR. Tirmidzi).
Baca Juga: Dampak Corona, Anak Tinju Ibu karena Sembunyikan Tisu Toilet
Itulah tips dan cara kendalikan amarah saat berpuasa atau pun di hari-hari lainnya. Semoga bermanfaat.