Sahijab – Masa pademi Corona, tidak menyurutkan semangat Pondok Pesantren Masjid Ar-Rosuly di Desa Keji, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, untuk tetap melaksanakan ibadah secara berjamaah di musholah Al Mursalin pondok tersebut.
Sebab, ada empat tirai plastik yang dipasang sebagai pembatas antarjamaah dalam satu shaf.
Baca juga: Wajibkah Sarapan Sebelum Melaksanakan Sholat Ied?
Salah satu cara yang kreatif untuk mencegah penularan virus Corona, saat sholat berjamaah di musholah, yaitu menggunakan pembatas shaf antarjamaah yakni dengan plastik. Hal tersebut, dimaksudkan agar tidak terjadi sentuhan langsung antarjemaah, sekaligus lontaran droplet atau percikan cairan tubuh dari batuk dan bersih.
Hal ini, seperti diterapkan di Pondok Pesantren (Ponpes) Masjid Ar-Rosuly. Pengurus pondok membuat inovasi memeriksa batas plastik, dengan batas tersebut, jamaah tidak perlu khawatir karena lontaran droplet.
Tirai plastik ini memiliki tinggi tiga meter, dipasang dengan jarak antarpembatas plastik sepanjang 70 centimeter, sehingga anggota jamaah berada di antara tirai yang menyerupai lorong plastik.
Sementara itu, jarak pada shaf pertama dan di belakangnya tetap di atur dengan jarak aman, atau lebih dari satu meter.
Pemasangan pembatas dari plastik transparan di antara jamaah sholat, dimaksudkan agar jamaah tetap bisa beraktivitas ibadah tanpa saling berjauhan, namun protokol kesehatan tetap dijalankan.
Selain itu, untuk menjaga kebersihan musholah agar tetap steril, setiap selesai menggunakan plastik tersebut dibersihkan menggunakan disinfektan.
Menurut Pengurus Ponpes, Abdulah Yasin, selain menerapkan psycal distencing, kebersihan tempat ibadah juga sangat diutamakan. “Yaitu, setiap usai dipakai sholat berjamaah, musholah ini akan langsung dibersihkan dengan menggunakan antibakteri dan virus (Corona),” tuturnya,
Baca juga: Corona Mereda, Muslim Houston Mulai Sholat Berjamaah di Masjid
Laporan: Aditya Bayu, Semarang