Puasa Syawal hukumnya sunnah, dan seperti amalan sunnah lainnya yaitu untuk menutupi atau menyempurnakan ibadah wajib. Hal ini sama seperti sholat sunnah rawatib, yang juga menambal kekurangan baik bacaan, rakaat dan gerakan sholat wajib.
Ciri-ciri amalan di bulan Ramadhan kita diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala, adalah diringankan untuk melakukan kebaikan selanjutnya, termasuk puasa Syawal.
Dikutip dari Rumaysho, Ibnu Rajab menjelaskan perkataan seorang salaf, yaitu: "Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan lainnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula barangsiapa yang melaksanakan kebaikan lalu malah dilanjutkan dengan amalan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan."
Malaksanakan ibadah sunnah puasa Syawal adalah sebagai tanda bentuk syukur kita kepada Allah. Hal ini tertulis dalam Al-Quran sebagai berikut: