Di dalam Alquran diceritakan bahwa orang-orang yang ilmunya mendalam (Arrasikhuna fil ilmi) senantiasa berdoa kepada Allah SWT, agar diberikan ketetatapan hati dalam menjalankan agama dan tidak tergelincir dalam kesesatan.
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ
Artinya : "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)". (QS. Ali Imran ayat 8)
Imam Nawawi menjelaskan makna istiqamah adalah luuzumu tha’atillah, yaitu tetap konsisten dan konsekuen dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah ta’ala. Karena itu, ketaatan kita kepada Allah bukan hanya di bulan Ramadhan, seyogyanya kita tetap taat kepada Allah dan selalu meningkatkan amal shalih meskipun diluar bulan Ramadhan.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hijr ayat 99 :
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ