Sahijab – Beberapa wilayah di Indonesia yang terkena wabah virus corona, saat ini sedang mempersiapkan menyongsong era New Normal. Nantinya, kita bisa kembali beraktivitas tetapi dengan batasan-batasan yang telah ditentukan pemerintah.
Terlebih banyak dari kita yang sudah tidak sabar untuk beraktivitas kembali. Namun tentunya harus mematuhi protokol kesehatan. Nah, sebelum kita memasuki New Normal, ada beberapa hal yang harus diketahui.
Apalagi saat musim panas ini Anda berencana pergi ke kolam renang, pantai hingga danau. Para ahli memperingatkan, tempat mana saja yang mungkin berisiko penularan jika Anda hendak pergi berenang.
Baca Juga: Menuju New Normal, Masjid Istiqlal Ikut Bebenah
Dikutip Sahijab dari Al Arabiya, berikut lokasi yang harus diwaspadai akan penyebaran virus corona.
Tidak ada bukti bahwa virus corona dapat menyebar melalui air di kolam renang, dan kolam air panas, menurut Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
"Selain itu, operasional yang tepat dari kolam renang dan desinfeksi air (dengan klorin atau bromin) bisa mematikan virus," kata CDC di situs web-nya.
Namun kolam renang publik dapat menimbulkan risiko, jika jarak sosial tidak diindahkan ketika keluar dari kolam renang.
Anda harus menjaga jarak fisik setidaknya 2 meter jika Anda bisa, ketika berada di kolam renang umum atau taman air. Juga sebaiknya tidak menggunakan masker wajah saat berenang, karena dapat membuat sulit bernafas. Meskipun disarankan untuk mengenakannya, saat keluar dari kolam renang.
Virus corona dan yang serupa lainnya, telah terbukti menular di air tawar alami seperti danau, menurut organisasi lingkungan nirlaba Amerika, Yayasan Surfrider.
"Para peneliti selama webinar Water Research Foundation 12 Maret mencatat bahwa, konsentrasi tinggi virus COVID-19 dapat membahayakan pengguna rekreasi air tawar," menurut pernyataan Surfrider Foundation.
Meskipun, risiko penularan kemungkinan rendah saat virus corona berada di dalam air.
Belum ada penelitian tentang apakah virus corona tetap aktif di air asin.
"Tidak jelas apakah berenang di pantai air asin meningkatkan risiko tertular COVID-19," menurut Surfrider Foundation.
Ada kemungkinan bahwa orang yang terinfeksi dapat melepaskan virus ke dalam air, ketika wajah mereka terendam air. Hal tersebut dikatakan oleh Charles Gerba, seorang profesor mikrobiologi dan imunologi di University of Arizona di Tucson, dalam sebuah wawancara dengan NBC News dikutip dari Al Arabiya.
Karena itu yang terbaik adalah menjaga jarak sosial, bahkan ketika berenang, Gerba merekomendasikan.
Risiko utama penularan COVID-19 di pantai adalah ketika kita melanggar jarak sosial, kata ahli epidemiologi Universitas Yale, Dr. Kaveh Khoshnood, kepada Al Arabiya.
Pengunjung pantai akan membutuhkan lebih dari handuk dan tabir surya di pasca-COVID. Ketika kota-kota besar di seluruh dunia dari Ibiza ke Dubai ke Miami membuka kembali pantainya, pengunjung disarankan untuk membawa masker wajah, pembersih tangan, dan tisu desinfektan jika menggunakan peralatan pantai umum seperti kursi dan payung.
Tindakan pencegahan di pantai untuk penyebaran COVID-19 berbeda di setiap negara dan kota. Di Spanyol, sensor dipasang di pantai untuk memperingatkan wisatawan yang berdesak-desakan.
Di Dubai, semua pengunjung pantai harus menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki wilayah pantai dan harus mengenakan masker. Dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan khusus seperti masalah pernapasan parah, dilarang untuk masuk.
Sementara itu, Miami melarang permainan pantai seperti bola voli. Dan mereka mempekerjakan 400 'Duta Pantai' untuk menegakkan aturan jarak sosial.
Baca Juga: New Normal, DMI: Sholat Jumat Bisa Dilakukan Dua Gelombang
Los Angeles juga melarang wisatawan untuk olahraga kelompok di pantai dan juga berjemur.