“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya sungguh kedua betis itu lebih berat di timbangan daripada gunung Uhud.” (HR Ahmad)
Aisyah pernah berkata:
ﻗَﺎﻟَﺖْ : ﻭَﺣَﻜَﻴْﺖُ ﻟَﻪُ ﺇِﻧْﺴَﺎﻧًﺎ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﻣَﺎ ﺃُﺣِﺐُّ ﺃَﻧِّﻲْ ﺣَﻜَﻴْﺖُ ﺇِﻧْﺴَﺎﻧًﺎ ﻭَ ﺇِﻥَّ ﻟِﻲْ ﻛَﺬَﺍ
“Aku meniru-niru (kekurangan/cacat) seseorang pada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ”. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata :”Saya tidak suka meniru-niru (kekurangan/cacat) seseorang (walaupun) saya mendapatkan sekian dan sekian”.
Dari ayat dan hadist di atas, tergambar jelas bahwa body shamming dalam Islam sangat dilarang. Semoga penjelasan ini bisa membuat kita tersadarkan untuk mengurangi candaan yang menjurus pada body shamming. Bagaimana pun juga, kekurangan fisik pada seseorang pasti terjadi atas kehendakNya, lalu mengapa kita berani menghina apa yang menjadi ciptaanNya.