Sahijab – Bagi ibu yang bekerja dan baru melahirkan, tentu memiliki problematika khususnya menyusui anaknya. Seperti diketahui, bayi yang baru lahir harus diberikan air susu ibu (ASI) ekslusif selama enam bulan pertama.
Tapi kini, ASI perah sudah menjadi salah satu gaya hidup ibu modern. Bahkan bagi mereka yng tidak bekerja di kantor sekali pun. Untuk itu, harus tahu cara menyimpan ASI perah yang benar agar nutrisinya tetap terjaga dan tidak rusak.
Dikutip Sahijab dari Women Health, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan saat menyimpan dan mencairkan ASI yang dibekukan dengan benar. Seperti apa?
Baca Juga: Ibu Menyusui dan Dibantu Susu Formula Boleh Tidak Puasa?
Jika Anda tidak dapat menyusui bayi secara langsung, pastikan untuk meluangkan waktu memompa ASI secara rutin. Ini akan membantu Anda untuk terus memproduksi susu.
Sebelum Anda memompa, cuci tangan dengan sabun dan air. Jika sabun dan air tidak ada, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol yang memiliki setidaknya 60 persen alkohol. Pastikan area tempat Anda memompa dan komponen serta botol pompa bersih. Anda tidak perlu mencuci payudara dan puting sebelumnya.
Perhatikan hal-hal penting berikut ini:
Setelah pemompaan ASI selesai, Anda dapat:
Pastikan saat menyimpan ASI gunakan botol kaca atau plastik food grade. Jangan gunakan botol plastik sekali pakai atau yang mengandun BPA.
Beri label yang jelas pada wadah susu, sehingga tidak tertukar mana ASI yang sudah lama atau baru diperah. Sertakan nama anak jika menimpan susu di tempat penitipan anak.
Biarkan sekitar ada udara sekitar satu inci dari tutup wadah, karena volume susu akan menjadi lebih besar ketika beku. Jangan tutup rapat atau mengencangkan tutup botol sebelum susu benar-benar membeku. Simpan susu di belakang freezer, jangan di rak pintu agar tidak mudah mencair.
Baca Juga: Kisah Wanita Menyusui 20 Bayi Sehari di Rumah Sakit Bersalin
Baca Juga: Golongan yang Diizinkan Tidak Puasa
Itulah cara menyimpan ASI perah yang benar dan tepat, sehingga kadar nurisinya tidak rusak.