Rasulullah SAW suka sekali tersenyum. Sebagaimana Jarir bin Abdillah menceritakan:
اَميِنآ َرَُلوُس َرَِاّللىلَصَُللاَِهْيَلَعََملَس َوَُذْنُمَُتْمَلسَأَلِإمَسبَتيِفيِهْج َو “
“Rasulullah tidak pernah melihatku sejak aku masuk Islam, kecuali beliau tersenyum”. (Hadist riwayat Bukhari).
Rasulullah Rasulullah SAW juga selalu menghiasi bicaranya dengan senyuman di bibir. Bahkan Dia tidak bicara sepatah katapun selain dengan dihiasi senyuman. Hal ini tertuang dalam sebuah hadis riwayat Ahmad sebagai berikut :
َْنعْمُأَْاءدَّردالْتَلاَقَْانَكوُبَأَْاءدَّردالَْلُْثدَحُيْيثدَحبَّْلإَْمَّسَبَتْيهفُْتلُقَفُْهَلينإَىشخَأْنَأَْكَقمَحُي ُْاسَّنالَْلاَقَفَْانَكُْلوُسَرْللاىَّلَصُْللاْهيَلَعَْمَّلَسَوَْلْدَحُيُْثْيثدَحبَّْلإَْمَّسَبَت رواهاحمد
“Abu Darda tidak berbicara tentang sesuatu kecuali sambil tersenyum. Ummi Darda’ berkata kepadanya : “sungguh aku khawatir bila orang lain menganggapmu pandir”. Maka dia berkata : “Adalah Rasulullah tidak berbicara tentang sesuatu kecuali sambil tersenyum”. (HR. Ahmad)