Sahijab – Lihatlah di sekitar kita, banyak manusia yang sepertinya sudah hilang rasa malunya. Sebab, masih menghalalkan prilaku suap dan korupsi untuk menumpuk harta pribadinya. Wanitanya tak segan-segan memamerkan dirinya secara gratis kepada siapa saja, dan munculnya perzinaan di pinggir jalan dilokalisasi.
Sementara itu, aturan agama yang semestinya dijalankan karena merupakan perintah-NYa, dilemparkan ke belakang. Sebab, dianggap tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman.
Padahal, dalam Alquran surah al-A'raf [7] ayat 97-99, Allah memberikan peringatan, sekaligus ancaman bagi umat manusia dengan rasa tidak aman dari azab dan ujian Allah SWT. Sebab, ujian dan azab Allah bisa datang dalam situasi yang tak terduga-duga, baik di waktu istirahat maupun semangat, saat maksiat maupun taat, serta di waktu siang maupun malam.
Baca juga: Azab Mengerikan Menanti Orang yang Memiliki Pesugihan di Alam Kubur
Merasa aman dari azab Allah, bisa menjadi awal datangnya bencana dan malapetaka. Ketika seseorang sudah merasa dirinya berada dalam zona aman, kerap kali hal itu menjadi sebab utama penurunan tekad dan daya juang, penurunan kuantitas dan kualitas ibadah, penurunan semangat berdakwah, serta penurunan sensitivitas untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang agama. Seperti dikutip Sahijab dari Republika.co.id, Rasul SAW bersabda, "Dua nikmat yang di dalamnya banyak manusia tertipu: sehat dan waktu luang." (HR al-Tirmidzi).
Karena itu, selayaknya seorang mukmin memiliki sifat hati-hati dan waspada dalam setiap kondisi dan keadaan. Bahkan, ketika sedang berada dalam kesalihan dan ketaatan sekalipun. Inilah yang membedakan dirinya dengan yang lain. Al-Hasan al-Bashri RA berkata, "Seorang mukmin melaksanakan ketaatan dalam kondisi takut dan cemas, sementara seorang fajir melakukan maksiat dalam kondisi merasa aman."
Seorang mukmin, meskipun telah melakukan berbagai amal salih dan ketaatan, tetap tidak merasa puas dengan amalnya, tidak merasa aman, serta tidak merasa layak untuk serta merta mendapatkan surga dengan berbagai kenikmatannya.