Tentu demikian dijelaskan, tak hanya pohon kurma yang disebut sebagai pohon baik dan satu-satunya contoh pohon yang baik. Terdapat banyak pohon yang bagus lainnya yang bisa menjadi ilustrasi dari perkataan baik, seperti pohon kelapa, dan pohon lainnya.
Sementara itu, pohon buruk pun bukan hanya pohon labu. Maka, ketika Nabi menyebutkan perihal pohon yang baik dan buruk dengan disebutkan contohnya. Hal itu, bukan menjadi pembatasan makna bagi dua pohon tersebut yang disebutkan di dalam Alquran.
Sedangkan Ibnu Arabi mengutip ayat ini di dalam kitabnya dimaksudkan untuk menjelaskan makna kata pohon baik yang mengakar di bumi dan bercabang di langit. Dijelaskan, kata baik diposisikan sebagai penanda dari kata ‘kun’ (jadilah). Pohon baik yang mengakar di bumi dan menjulang ke langit itu dimaknai sebagai semesta yang muncul dari perintah pengadaan (kun) yang membentang dari bumi hingga langit.
Baca juga: 5 Cara Terhindar dari Fitnah Dajjal