Sahijab – Musim hujan kini mulai dirasakan di beberapa wilayah Indonesia, bahkan Jakarta beberapa hari belakangan dilanda banjir. Selain intensitas hujan yang lama, air kiriman dari wilayah Bogor juga berkontribusi terhadap banjir.
Lantas bagaimana umat islam menyikapi banjir yang melanda wilayahnya, sementara hujan merupakan berkah dari Allah Azza wa Jalla.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat: Hafidz Good Looking, Saya Bukan Radikal
Dikutip Sahijab dari Instagram Ustadz Adi Hidayat, kadar turunnya hujan adalah hak prerogatif Allah Azza wa Jalla. Dan di sana ada manfaat yang ditegaskan oleh-Nya.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَآءِ مَآءً مُّبٰـرَكًا فَاَ نْۢبَـتْـنَا بِهٖ جَنّٰتٍ وَّحَبَّ الْحَصِيْدِ ۙ
"Dan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah, lalu Kami tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen," (QS. 50 : 9)
Menurut kajian dari Ustadz Adi Hidayat (UAH), jadi sesungguhnya ketika Allah Azza wa Jalla menurunkan hujan, ingin memberikan manfaat bagi kehidupan kita.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Klaim Temukan Obat Corona
Namun kenapa jika diturunkan menjadikan musibah seperti banjir dan sebagainya? Dan bagaimana sebagai umat muslim kita harus menyikapi turunnya hujan lebat yang bisa menyebabkan banjir?
Di sana kita harus melihat, mungkin Allah ingin mengingatkan kepada kita jika ada yang kurang baik. Terutama di dalam tata letak kota, atau ada penyumbatan di tempat-tempat mengalirnya air.
Atau mungkin ada yang salah dalam prilaku kita terhadap lingkungan. Di mana manusia yang menyebabkan bencana atau musibah, dikarenakan kerusakan yang kita lakukan.
Untuk itu, UAH menegaskan jika sikap kita yang pertama kali harus dilakukan ketika turun hujan adalah mensyukuri nikmat itu. Ditambah, kita juga harus memiliki sikap baik dan berintospeksi diri atas apa yg dilakukan, dan menjadi lebih baik lagi dalam pandangan Allah Azza wa Jalla.
Baca Juga: Dibacakan Al-Fatihah Air Hujan Bisa Jadi Obat Berbagai Penyakit?