Sahijab – Istighfar adalah memohon maghfirah (ampunan) kepada Allah SWT. Dengan istighfar kita mengakui kerendahan diri di hadapan Allah SWT.
Tiada manusia yang bebas dari dosa. Kecuali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang ma’shum, senantiasa dipelihara Allah dari dosa dan kesalahan. Allah mengajarkan kepada manusia untuk beristighfar sebagai salah satu cara memohon ampunanNya, dan juga salah satu bentuk taubat.
Meski sudah terjamin sebagai manusia yang dijaga Allah SWT, namun Rasulullah tetap memanjatkan doa mohon ampunan Allah SWT. Diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Thabrani, bahwa Rasulullah bersabda :
مَا اَصْبَحْتُ غُدْوَةً اِلَّا استَغْفَرْتُ اللهَ مِئَةَ مَرَّةً
Artinya : “Tidak pernah di waktu pagi saya melewati, kecuali saya membaca istighfar 100 kali”.
Permohonan ampunan Rasulullah kepada Allah dengan mengucapkan istighfar juga diriwayatkan juga oleh Al-Imam Muslim. Rasulullah bersabda :
اَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم جَمَعَ النَّاسَ فَقَالَ : يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّي أَتُوبُ إِلَى اللَّهِ فِي اليَوْمِ اِلَيْهِ مِئَةَ مَرَّة
Artinya: 'Sesungguhnya Rasulullah mengumpulkan manusia dan beliau berseru,”Wahai manusia, tobatlah kalian kepada Allah. Sesungguhnya saya bertobat kepada Allah dalam sehari sebanyak 100 kali.”