Sahijab – Tak ada anak yang berharap terlahir sebagai anak tanpa ayah, ibu atau tanpa ayah dan ibu. Tapi takdir seseorang juga sudah menjadi ketentuan Allah SWT.
Menjadi anak yatim bukan kehendak, dan pasti sedihnya sangat mendalam. Rasulullah Muhammad SAW terlahir sebagai yatim dan beliau bisa merasakan, betapa sedihnya menjadi anak yatim. Itu sebabnya banyak hadist dan perilaku beliau yang mengajak memuliakan anak yatim.
Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman:
"Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakan lah "Memperbaiki keadaan mereka adalah baik," (QS. Al-Baqarah : 220).
Banyak hal baik yang bisa kita dapatkan ketika peduli dan menyayangi anak yatim. Hal tersebut sudah disampaikan Rasulullah Muhammad SAW dalam hadistnya. Ini adalah empat kebaikan yang bisa hijabers dapatkan ketika peduli dan menyantuni anak yatim:
Menolong anak-anak yatim dalam berbagai bentuk kepedulian nyata merupakan ibadah yang akan mendatangkan pertolongan Allah. Hal tersebut disampaikan Rasulullah melalui hadistnya:
"Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. (HR. Muslim dan Abu Hurairah).
Rasulullah mengibaratkan dirinya dengan pengasuh anak yatim seperti jari telunjuk dan jari tengah dengan renggang yang sedikit. Maknanya, di surga nanti mereka yang memuliakan anak yatim akan berada sangat dekat dengan Rasulullah SAW.
"Saya dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini," kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkannya sedikit." (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa'd).
Pengasuh anak yatim juga dijamin masuk surga oleh Rasulullah SAW. "Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni." (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas).
Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman:
"Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya. (HR. Thabrani dari Abu Hurairah).
Menyantuni anak yatim dan memberi makan anak yatim dan orang miskin, tertulis dalam Al Quran sebagai tanda orang-orang yang abror.
"Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan." (QS. Al-Insan: 5-6).