Sahijab – Alangkah indahnya, apablia sebuah keluarga yang dibangun dengan visi dan misi yang sama. Sebuah keluarga yang dibangun di atas pondasi iman, sehingga melahirkan generasi yang beriman, seperti keluarga Nabi Ibrahim alaihissalam, yang melahirkan generasi para nabi dan orang-orang soleh.
Tak lama setelah kelahiran Ismail, Nabi Ibrahim alaihissalam mendapatkan wahyu untuk membawa istrinya, Hajar dan bayinya pergi ke suatu daerah yang kering dan tandus.
Keimanan Nabi Ibrahim diuji. meninggalkan sang istri dan bayinya, dengan memberi bekal sedikit kantung makanan berisi kurma dan wadah air.
Baca juga: Doa Nabi Adam Setelah Jatuh ke Bumi
“Kenapa engkau meninggalkan kami di lembah tak berpenguni ini?”, Hajar berkali-kali bertanya, namun Nabi Ibrahim tak menoleh dan tak menjawabnya, lalu pergi meninggalkan Hajar dan Ismail yang masih bayi.
Apakah Allah yang memerintahkan engkau? Nabi Ibrahim baru menoleh, kemudian membenarkannya. “Jika Allah yang memerintahkannya, maka Allah tidak akan meninggalkan kami,” ujar Hajar. Ia begitu yakin, Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya.
Seringkali keyakinan ini menyusut pada diri kita, saat keluarga kita ditimpa masalah, baik finansial maupun masalah lainnya. Kita lupa, kepada Allah lah, tempat kita bergantung.