Permintaan menjaga lisan juga dikuatkan melalui hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari, sebagai berikut: Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“Seorang muslim adalah seseorang yang orang muslim lainnya selamat dari ganguan lisan dan tangannya.” (HR Bukhari).
Hal yang sama juga diriwayatkan dalam hadist lain yang diriwayatkan oleh Muslim:
إِنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيِّ الْمُسْلِمِيْنَ خَيْرً قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“Ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Siapakah orang muslim yang paling baik?’ Beliau menjawab, ‘Seseorang yang orang-orang muslim yang lain selamat dari gangguan lisan dan tangannya.’ (HR Muslim).
Secara sederhana, dua hadist di atas mengajak kita untuk senantiasa menjaga lisan. Bukan berarti tak boleh bicara, tapi memilih kata dan kalimat yang tepat sebelum disampaikan kepada orang lain. Pastikan juga kalimat yang akan kita sampaikan adalah kalimat yang baik, bukan caci maki atau sindiran nyinyir. Selamat mengamalkan.