Sahijab – Seluruh Nabi yang Allah SWT turunkan ke muka bumi tak melalui hidup dengan ringan. Masing-masing memiliki cobaan yang berat dan penuh derita.
Tetapi hal yang membedakan para Nabi dengan kita adalah kemampuan mereka menghadapi cobaan dengan penuh kesabaran dan tetap berada dalam ketakwaan pada Allah SWT. Salah satu Nabi yang kesabarannya tercatat dalam Al Quran adalah Nabi Ayyub AS.
Awalnya Nabi Ayyub adalah seorang yang sangat kaya raya. Hewan ternah dan tanahnya sangat banyak. Ia hidup berkecukupan dengan istri dan anak-anaknya. Tapi suatu hari Allah SWT mengujinya. Nabi Ayyubb terkena penyakit kulit yang membuatnya dijauhi seluruh kerabat dan rekan-rekannya. Tak ada yang mau mendekati karena jijik pada penyakit kulit di tubuh Ayyuyb.
Ia bangkrut. Hartanya habis, Anak dan istrinya juga menjauh, begitu pula teman-teman Nabi Ayyub. Ia kehilangan begitu banyak hal dalam hidupnya.
Tapi Nabi Ayyub bersabar. Ia tetap beribadah dan teguh keyakinan pada ketetapan Allah SWT. Ia tak pernah meninggalkan Allah SWT meski dalam kondisi paling terpuruk dan paling miskin sekalipun. Hingga akhirnya Allah mengabulkan doa Nabi Ayyub. Allah SWT lalu meminta Nabi Ayyub menghentakkan kaki sebidang tanah, hingga memancar air dari bekas hentakan tersebut. Air itu digunakan Nabi Ayyub untuk mandi dan mencuci wajahnya.
Atas izin Allah, Nabi Ayyub akhirnya sembuh dari penyakit kulit tersebut, dan Allah SWT mengembalikan fisiknya dan seluruh keluarga yang sempat meninggalkannya.
Tentang kisah Nabi Ayyub ‘alaihis salam disebutkan juga dalam ayat berikut ini.
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ (83) فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ وَآَتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ
“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Rabbnya: “(Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Rabb Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.” Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.” (QS. Al-Anbiya’: 83-84)
Kesembuhan Nabi Ayyub sendiri disebutkan dalam ayat berikut,
وَاذْكُرْ عَبْدَنَا أَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الشَّيْطَانُ بِنُصْبٍ وَعَذَابٍ (41) ارْكُضْ بِرِجْلِكَ هَذَا مُغْتَسَلٌ بَارِدٌ وَشَرَابٌ (42) وَوَهَبْنَا لَهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنَّا وَذِكْرَى لِأُولِي الْأَلْبَابِ (43) وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِهِ وَلَا تَحْنَثْ إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ (44)
“Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Rabb-nya: “Sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan.” (Allah berfirman): “Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.” Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai fikiran. Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya).” (QS. Shaad: 41-44)
Nah hijabers, setiap mendapatkan cobaan besar dan berat dalam hidup, ingatlah selalu kisah Nabi Ayyub AS. Ingatlah bagaimana kisah Nabi Ayyub dengan segala penderitaannya namun beliau tak pernah berputus asa dari rahmat Allah