Sahijab – Setiap muslimah, harusnya menyadari bahwa apa yang Allah wajibkan atas dirinya berupa tugas atau amalan-amalan ibadah dan ketaatan dalam Islam. Di mana, semuanya merupakan bentuk keistimewaan yang dikhususkan Allah atasnya, sehingga tiada alasan baginya untuk melalaikan semua kewajiban yang diembannya.
Berikut, 10 akhlak atau kewajiban wanita muslimah yang patut dilakukan dan dijaga, seperti dikutip Sahijab dari laman Wahdah Islamiyah:
Sholat ini tidak boleh dilalaikan, sebab ia merupakan rukun kedua dalam agama Islam, barangsiapa yang meninggalkannya, maka ia telah merobohkan tiang agamanya sendiri. Selain sholat wajib, seorang wanita juga dianjurkan untuk melaksanakan sholat-sholat sunnah, misalnya sholat sunnah rawatib, sholat tahajud, sholat witir, sholat dhuha, shalat wudhu, dan sholat-sholat sunnah lainnya.
Tiga rukun ini, merupakan amalan yang sangat penting dan banyak pahalanya di sisi Allah baik bagi laki-laki maupun wanita. Terkhusus ibadah haji sangat besar keutamaannya atas kaum wanita yang bisa melaksanakannya, sebagaimana dalam hadits bahwa Aisyah radhiyallahu ‘anha bertanya kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam: Wahai Rasulullah, apakah ada jihad untuk kaum wanita? Beliau menjawab : “Ya, mereka memiliki jihad yang tidak ada peperangan di dalamnya yaitu: Ibadah haji dan umrah.” (HR Ahmad, dan Ibnu Majah)
Baca juga: Kurangnya Rasa Malu Adalah Tanda Matinya Hati
Ini menunjukkan ibadah haji bagi seorang muslimah sama dengan keluar berjihad memerangi orang-orang kafir, dan apabila ia wafat tatkala menunaikan haji tersebut, maka ia terhitung sebagai orang yang mati syahid. Hal ini disebabkan karena dalam ibadah haji atau umroh seorang wanita yang fitrahnya lemah dituntut untuk berjuang melaksanakan amalan yang tidak begitu ringan baginya.
Selain itu seorang muslimah juga disunatkan melaksanakan amalan-amalan sunnah seperti banyak bersedekah, melaksanakan umroh, dan puasa sunnah Senin Kamis, atau puasa tiga hari dalam sebulan. Khusus masalah sedekah ini Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam telah memotivasi kaum wanita untuk melakukannya dalam haditsnya… :
Artinya : “Wahai sekalian wanita, bersedekahlah, karena sesungguhnya diperlihatkan padaku (dalam mimpi) bahwa kalian adalah penduduk neraka yang terbanyak…” (HR Bukhari : 203)
Karena, sebagaimana yang kita ketahui bahwa salah satu sebab kenapa kaum hawa akan menjadi ahli neraka yang terbanyak adalah adanya kedurhakaan terhadap sang suami, sebagaimana dalam hadis Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Diperlihatkan kepadaku tentang neraka, ternyata penghuninya yang paling banyak adalah kaum wanita, disebabkan mereka kufur”, Kemudian Rasulullah ditanya : Apakah karena mereka kufur terhadap Allah? Beliau menjawab : “Mereka kufur terhadap suami mereka, mereka kufur terhadap kebaikan (suami mereka), walaupun engkau (sang suami) berbuat baik kepadanya selama hidupnya, lalu ia melihat dirimu melakukan satu kesalahan saja maka ia berkata ; saya tidak pernah melihat kebaikanmu”. (HR Bukhari Muslim)
Adapun wanita yang mentaati suaminya, maka ia adalah wanita yang paling utama, dalam suatu hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam ditanya : Wahai Rasulullah, wanita apakah yang paling utama? Beliau menjawab : “Yaitu wanita yang membuat suaminya senang ketika memandangnya, yang mentaati suaminya ketika menyuruhnya, dan tidak melakukan apa-apa terhadap dirinya dan harta suaminya kecuali atas seizinnya”. (HR Hakim)
Di antara bentuk menjaga kehormatan diri adalah ;
1) Menjauhi zina dan hal-hal yang bisa menjerumuskan ke dalamnya seperti pacaran dan pergaulan bebas. Allah ta’ala berfirman ;
Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina “ (Al-Isra’ ; 32).
2) Memakai jilbab syar’i dan menutup aurat serta tidak memperlihatkannya kepada orang yang bukan mahram. Adapun syarat menutup aurat adalah ;
a. Pakaian harusnya longgar dan kainnya agak tebal serta tidak ketat dan tipis agar tidak membentuk lekuk-lekuk tubuh.
b. Menutupi seluruh aurat tanpa terkecuali.
c. Tidak menyerupai pakaian laki-laki atau wanita-wanita kafir.
d. Warna dan wangi pakaian tidak terlalu mencolok.
Menutup aurat ini, merupakan kewajiban yang telah banyak dilalaikan kaum muslimah, padahal dalam Alquran Allah telah memerintahkannya sebagaimana firmanNya ;
Artinya : “Wahai nabi, katakanlah pada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin “hendaklah mereka menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS Al-Ahzab ; 59)
Baca juga: Akhlak Mulia Rasulullah, Tetap Baik pada Musuh
Pendidikan anak ini sangatlah penting karena putra putri kita merupakan nikmat, sekaligus amanat dari Allah. Dalam hadits :
Artinya : “Setiap kalian adalah penanggungjawab, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban akan tanggung jawabnya, seorang pemimpin adalah penanggungjawab (bagi rakyatnya) dan akan dimintai pertanggungjawaban atasnya, seorang suami adalah penanggungjawab bagi keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawaban atasnya, dan istri adalah penanggungjawab atas rumah suami (dan anak-anaknya) dan akan dimintai pertanggungjawaban atasnya..” (HR Bukhari dan Muslim)
Barangsiapa yang mendidik mereka dengan baik, sehingga mereka menjadi anak yang saleh dan salehah maka ia telah menjalankan amanat ini dengan sebaik-baiknya, dan Allah akan menjadikan mereka sebagai salah satu sebab keselamatan orang tua di akhirat kelak. Bahkan, anak yang saleh inilah yang akan menjadi tabungan pahala ayah ibu di dunia ketika mereka telah wafat, amalan saleh yang dikerjakan oleh sang anak senantiasa mengalir pahalanya kepada ayah ibu yang mendidiknya di alam kubur dan doanya untuk ayah ibunya sangat mustajab di sisi Allah ta’ala. Sebagaimana dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ;
“Jika anak Adam telah meninggal semua amalnya telah terputus (pahalanya) kecuali dari tiga ; sedekah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat (yang ia pernah ajarkan) ,atau anak shalih yang selalu mendoakannya”. (HR Muslim)
Sebaliknya, jika orang tua melalaikan pendidikan sang anak, kemudian ia tumbuh di atas maksiat dan dosa, maka tentu di akhirat kelak Allah akan memintai pertanggungjawaban orang tua/ibu ayahnya atas kelalaian mereka, dan menjadikan sang anak tersebut sebagai salah satu sebab kebinasaan dan masuknya keduanya dalam api neraka. Semoga Allah menjadikan putra-putri kita sebagai orang-orang shalih dan shalihah. Aamiin.
Di antara contohnya ; mendidik mereka agar membiasakan sholat, puasa, dan sedekah sejak kecil, mengajarkan mereka aqidah dan akhlak yang benar, serta memperingatkan mereka dari bahaya sekte-sekte sesat seperti Syiah, Ahmadiyah,dan Islam jama’ah, melarang mereka dari pacaran, hura-hura dan pergaulan bebas.
Zikir sangat banyak manfaatnya bagi seorang muslimah, sebab dapat menenangkan hati dan menentramkan jiwa. Allah ta’ala berfirman :
Artinya : “Ingatlah hanyalah dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (Ar ra’d ; 28)
Selian itu juga, wanita yang terbiasa berzikir kepada Allah, akan membuatnya menjaga diri dari mengingat dan menyebut-nyebut aib orang lain atau menggunjing. Dulu wanita para salaf sangatlah menjaga dzikrullah,sehingga dikisahkan ada salah seorang wanita bernama Rabi’ah, tatkala ia menghidangkan makanan kepada suaminya,Ahmad Al Hawaary,ia berkata : “Wahai suamiku,makanlah makanan ini,karena sungguh makanan ini tidaklah masak kecuali dengan diiringi dzikir”.
Adapun kebiasaan suka menggunjing (ghibah) maka ini adalah kebiasaan buruk yang banyak terjadi di kalangan para wanita, padahal Allah telah menyamakan orang yang menggunjing ini dengan pemakan bangkai sebagaimana dalam firmanNya ;
Artinya : “..dan janganlah diantara kamu ada yang menggunjing sebagian yang lain.Apakah diantara kamu ada yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu, kamu merasa jijik dengannya…” (QS Al Hujurat ; 12)
Salah satu sifat dasar wanita adalah cepat mengeluh dan tidak sabaran, karena adanya sifat lemah dalam dirinya. Sebab itu, seorang muslimah seharusnya bisa mengendalikan dirinya ketika tertimpa musibah, sehingga tidak melakukan larangan-larangan Allah ta’ala seperti cepat mengeluh, berteriak-teriak, menampar pipi, menyobek pakaiannya, atau perbuatan buruk lainnya yang menandakan adanya ketidaksabaran dalam dirinya. Dalam salah satu haditsnya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam memperingatkan : “Bukan dari golongan kami orang yang menampar pipinya, mengoyak-ngoyak pakaiannya dan berteriak-teriak ala jahiliyah (ketika tertimpa musibah)” (HR Bukhari Muslim).
Karena dua perkara ini (rasa ikhlas dan mengikuti petunjuk Nabi) merupakan syarat sahnya suatu amalan ibadah seorang muslim. Sebanyak apa pun ibadah yang kita lakukan, tetapi kalau tidak dibarengi dengan hati yang ikhlas, maka akan sia-sia belaka karena Allah hanya menerima ibadahnya orang-orang yang ikhlas, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda ; “Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya”. (HR Bukhari Muslim)
Sebaliknya, barangsiapa yang telah ikhlas namun ibadah yang ia lakukan ternyata tidak sesuai petunjuk Nabi, maka ibadahnya tersebut tertolak dan niat ikhlasnya tidak bermanfaat sama sekali. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda ; “Barangsiapa yang beramal dengan suatu amalan yang tidak sesuai dengan perkara kami (Islam), maka amalannya tertolak”. (HR Bukhari Muslim)
Seorang muslimah yang baik adalah yang bisa menjaga nilai-nilai islam dalam diri dan akhlaknya dalam bergaul, senantiasa bergaul dengan wanita yang baik-baik dan menjauhi wanita yang berperangai buruk karena teman yang buruk bisa saja menjerumuskan seorang muslimah dalam kemaksiatan dan dosa. Rasulullah bersabda ; “Setiap orang tergantung dari agama (akhlak) saudaranya, maka hendaknya kalian memilih siapa yang hendak dijadikan sebagai sahabatnya”. (HR Muslim).
Dengan menjaga hal-hal di atas serta konsisten melaksanakannya, maka seorang wanita muslimah akan mendapatkan janji Allah dan RasulNya.
Allah ta’ala berfirman :
Artinya : “Dan barangsiapa mengerjakan amal kebajikan baik laki-laki maupun perempuan sedang dia beriman maka mereka itu masuk kedalam surga dan mereka tidak dizalimi sedikitpun”. (An Nisa’ : 124)
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda ; “Jika seorang wanita telah melaksanakan sholat lima waktu, berpuasa Ramadhan, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka di hari kiamat kelak ia akan diseru ; masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki”. (HR Hakim)
Baca juga: Apa Perbedaan Hijab, Niqab dan Burka?