Pertama, sabar dengan tidak mengeluhkan apa pun yang dialami. Sabar yang demikian adalah sabar tingkat tabi’in.
Kedua, sabar dengan menerima segala yang ditetapkan Allah SWT. Sabar yang demikian adalah sabar tingkatan orang-orang zuhud.
Ketiga, sabar dalam pengertian menghadapi semua musibah dengan senang hati. Sabar yang demikian adalah sabar tingkatan pada shiddiqin.
Dalam penjelasannya ini, Syekh Nawawi juga mengutip sebuh hadits. Rasulullah SAW bersabda:
“Sembahlah Allah dengan senang hati. Jika kamu tidak mampu, maka hal terbaik bagimu adalah bersikap sabar menghadapi nasib yang tidak kamu sukai.”
Baca juga: Menjaga Amanah, Ciri Utama Mukmin