Sahijab – Anda mungkin sudah tahu bahwa Lailatul Qadar adalah puncak dari sepuluh malam terakhir Ramadhan, dan merupakan malam terbaik dalam setahun. Demikian pula, Hari Arafah adalah puncak dari sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Dengan demikian, ini adalah hari terbaik setelah Lailatul Qadar.
Dzulhijjah merupakan bulan yang diagungkan oleh Allah karena di dalamnya terdapat banyak keberkahan dan keutamaan. Selain itu, dalam bulan ini juga umat Islam diwajibkan untuk menyembelih hewan kurban bagi yang mampu. Di bulan ini juga kita diperintahkan untuk melakukan puasa terutama pada sepuluh hari pertama.
Sepuluh hari pertama Dzulhijjah adalah hari-hari terbaik sepanjang tahun Islam. Nabi SAW berkata, “Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah), karenanya perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya,” (HR. Ahmad).
Baca Juga: Keutamaan Puasa Arafah yang Jatuh Setiap Tanggal 9 Dzulhijjah
Puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang dianjurkan ole Allah kepada orang-orang yang tidak berangkat haji, atau orang yang tidak mengerjakan wukuf di padang Arafah.