Sahijab – Berdzikir pagi dan petang adalah salah satu seorang umat muslim untuk selalu mengingat kepada tuhanya yaitu ALLAH SWT. Berdzikir adalah salah satu kegiatan dari Al-quran dan sunnah yang shahih. Oleh karena itu, tidak dinamakan ibadah jika datang dari siapa pun dzikir yang tiada nash-nya. Dzikir ini tidak boleh ditambah atau dikurangi jika ditentukan dengan syarat tertentu walaupun hukumnya sunat.
Dari Anas bin Malik رضي الله عنه ia berkata: “Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda: “Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat Shubuh sampai terbit matahari lebih aku sukai dari memerdekakan empat orang budak dari anak Isma’il. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat ‘Ashar sampai terbenam matahari lebih aku cintai dari memerdekakan empat orang budak.”
[HR. Abu Dawud no. 3667, lihat Shahiih Abi Dawud 11/698 no. 3114 – Misykaatul Mashaabiih no. 970, hasan]
Di dalam Al-quran ada beberapa dalil mengenai dzikir pagi dan petang ini :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut Nama) Allah dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” [Al-Ahzab/33: 41-42].
فَاصْبِرْ عَلَى مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ